Laporkan Masalah

BUSINESS METHODS AS INTELLECTUAL PROPERTY IN INDONESIA: A CASE STUDY OF PT GARUDA INDONESIA

MUHAMMAD ANGGORO WICAKSONO, Dina W. Kariodimedjo, SH., LL.M

2014 | Skripsi | ILMU HUKUM

Perkembangan teknologi yang distimulus oleh lahirnya internet dan mudahnya akses komputer secara pribadi oleh publik mengakibatkan perubahan-perubahan penting dalam hukum hak kekayaan intelektual. Salah satu perubahan yang dapat dirasakan adalah berkembangnya permohonan paten untuk metode bisnis, yang sebelum awal abad ke-21 tidak terlalu populer dikalangan para inventor. Metode bisnis berkembang sangat pesat di Amerika Serikat, contohnya dalam kurung waktu yang singkat, hampir 35.000 paten telah terdaftar pada periode tahun 1999-2003. Kemunculan metode bisnis sebagai suatu invensi yang dapat dipatenkan merupakan subjek yang kontroversial, karena metode bisnis pada umumnya berasal dari ide, rumus atau abstrak. Hal ini tentu bertentangan dengan prinsip-prinsip kekayaan publik dari hukum hak kekayaaan intelektual, karena hal-hal tersebut sepantasnya jatuh di dalam kategori domain publik. Dalam konteks HAKI di Indonesia, perkara sengketa metode bisnis bukanlah merupakan hal yang umum; akan tetapi di tahun 2006 sengketa atas metode bisnis terjadi di Indonesia. Pada saat itu, Bagus Tanuwidjaja selaku tergugat, digugat oleh PT Garuda Indonesia agar paten metode bisnis nya untuk penjualan tiket penerbangan komersial dibatalkan. Skripsi ini ditulis dengan tujuan untuk memahami definisi dari paten metode bisnis itu sendiri, dan juga menjelaskan aplikasi-aplikasi dari paten metode bisnis, khususnya di Indonesia. Dalam kesimpulan nya, paten metode bisnis masih merupakan subjek yang diperdebatkan baik secara definisi maupun aplikasi, akan tetapi hal ini bukan berarti paten metode bisnis tidak dapat berkembang sebagai HAKI di kemudian hari.

Technological development stimulated by the birth of internet and easy access to personal computer by public created significant changes in intellectual property rights law. One of the changes that can be felt is the growing trend of patent request for business method, which before early 21st century, was not a common thing among the inventors. Business method grows exponentially in the United States, as shown by the fact that between 1999 to 2003 there were approximately 35.000 patents on business method were requested. The emergence of business method patent is often seen as something controversial, mostly because of the fact that business method patent is derived from ideas, formulas, or abstract concept. This fact obviously is in contrary with the principles of intellectual property rights law itself, because such things are supposed to be belonging in public domain. In Indonesia IPR context, legal dispute on business method patent is not a common thing, but in 2006, there was one case submitted which is related to business method patent. At that time, Bagus Tanuwidjaja as the defendant was requested by PT Garuda Indonesia to annul his patent on commercial airlines ticketing business method. This undergraduate thesis is written for the purpose of understanding the definition of business method itself, as well as explaining its applications especially in Indonesia. In its conclusion, business method patent as a whole is a still contentious subject – whether in its meaning or application. Nonetheless, it does not mean that business method patent could not develop as a new intellectual property in the future.

Kata Kunci : metode, bisnis, paten


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.