EFEK JUS BATANG BROTOWALI (Tinaspora crispa L. Miers) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGIK HATI DAN GINJAL TIKUS WISTAR YANG DIINDUKSI ALOKSAN

CIK SASMI BUDI PRAWIRASARI, Prof. drh. Bambang Hariono, Ph.D.

2014 | Skripsi | KEDOKTERAN HEWAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh pemberian jus batang Brotowali terhadap gambaran histopatologik hati dan ginjal tikus putih betina yang mengalami diabetes melitus akibat induksi Aloksan. Hewan percobaan yang digunakan berjumlah 25 tikus strain Wistar yang dibagi menjadi 5 kelompok. Tikus kelompok I, II, III dan IV di injeksi 3 kali Aloksan tetrahidrat dengan dosis 150 mg/kg BB/ekor/IP, kelompok V sebagai kontrol negatif. Kelompok I diobati jus batang Brotowali 18 mg/200 g BB/ekor/hari/PO, kelompok II dan III diobati jus batang Brotowali 9 mg/200 g BB/ekor/hari/PO, kelompok IV sebagai kontrol positif diberi aquades 1 mL, kelompok V tanpa injeksi Aloksan namun diobati jus batang Brotowali 9 mg/200 g BB/ekor/hari/PO sebagai konntrol negatif. Pengukuran berat badan dilakukan pada hari ke-0, ke-6. ke-7, ke-8, ke-16 dan hari ke-28. Pada akhir penelitian (pada hari ke-29) semua tikus percobaan dibunuh, dinekropsi dan diambil sebagian organ ginjal dan hati untuk pemeriksaan histopatologik. Data berat badan diolah secara statistik dengan menggunakan ANOVA One Way (Analysis of Variance) pada taraf signifikansi 5% dan Least Significantly Difference (LSD) dan data histopatologik ginjal dan hati dijelaskan secara deskriptif. Hasil yang diperoleh dari pengamatan berat badan menunjukkan bahwa kelompok I, II, III, IV, dan V menunjukkan tidak ada perbedaan berat badan yang signifikan antar kelompok tikus hari ke-0, 6, 7, 8, dan 16 (p>0,05). Namun pada hari ke-28 terjadi perbedaan yang signifikan(p<0,05). Gambaran histopatologik hati dan ginjal tikus pada kontrol positif (kelompok IV) memperlihatkan jumlah sel yang mengalami degenerasi dan nekrosis lebih banyak. Pada kelompok kontrol negatif (kelompok V) dan kelompok perlakuan (kelompok I, II, III) terlihat degenerasi dan nekrosis dengan kualitas lebih ringan daripada kelompok kontrol positif (kelompok IV). Disimpulkan bahwa pemberian Brotowali sebanyak 9 mg/200 g BB dan 18 mg/200 g BB pasca induksi Aloksan menyebabkan degenerasi dan nekrosis hati dan ginjal tikus lebih ringan dibandingkan dengan kelompok tikus yang diinduksi Aloksan saja.

The aim of this research is to know the effect of Brotowali stem juice to the livers and kidneys of 25 2-months-aged female rats from the histopathological point of view. Those rats have been induced to have diabetes mellitus by using Alloxan injections. Those 25 experimental Wistar-strain rats have been devided into 5 groups. Those rats which are in Group I, II, III and IV have been administrated with Alloxan tetrahydrate by three times injections, in which the dosage is 150 mg/kg each, while those in Group V as the negative control. Those in Group I have been treated with 18 mg/200 g BW/day/PO Brotowali stem juice while those in Group II and III with 9 mg/200 g BW/day/PO each. Those in Group IV have been stated as the positive control so they have been given 1 mL of aquadest, while those in Group V instead of been given Alloxan injection, they got 9 mg/200 g BW/day/PO each. The body weight measurement have been done on Day-0, Day- 6, Day-12, Day-18, Day-25, Day-28. At the end of this study (on Day-29), all of the rats used during this experiment have been killed, and the kidneys and livers have been taken for histopatological examination. The body weight data has been statistically studied by using ANOVA One Way (Analysis of Variance) at the 5% significant and Least Significantly Difference (LSD) and those livers’ and kidneys’ histopathologic data can be decribed descriptively. The result of observation on the body weight shows that there is no significant difference between those rats in Group I, II, III, IV, and V on Day-0, Day-6, Day-7, and Day-8 and Day-16 (p>0.05). But the body weight on Day-18 show significant (p<0.05). The histopathological picture of rats livers and kidneys in positive control (Group IV) shows the amount of those cells which undergo degeneration and necrosis is more in number. In negative control group (Group V) and in those experimental group (Group I, II, III) shows the degeneration and necrosis with lower quality as compare to the positive control group (Group IV) The conclusion of the study that Brotowali stem juice dose 9 mg/200 g BB and 18 mg/200 g BB post Alloxan indution may result degeneration and necrosis in rat lower quality as group of rat without Alloxan induction

Kata Kunci : Brotowali, diabetes, histopatologik, diabetes melitus, Aloksan