Laporkan Masalah

SEKSUAL DIMORFISME IKAN WADER PARI (Rasbora lateristriata BLEEKER, 1854) BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGIS DAN STRUKTUR ANATOMIS TULANG

DHINAR MUSTIKA N, Drs. Abdul Rachman, M.Si

2014 | Skripsi | BIOLOGI

Target konsumsi ikan di Indonesia ditingkatkan setiap tahunnya hingga 10%. Konsumsi ikan di DIY mencapai 17,03 kg/kapita/tahun, namun wilayah tersebut masih dikatakan defisit dalam produksi ikan. Terdapat salah satu jenis ikan air tawar yang potensial secara ekonomi namun masih jarang dibudidayakan, yaitu ikan wader. Salah satu jenis ikan wader yang terdapat di Yogyakarta adalah ikan wader pari (Rasbora lateristriata Bleeker, 1854). Kajian mengenai aspek biologis ikan wader pari sangat diperlukan untuk upaya budidaya, salah satunya mengenai perbedaan sifat antara individu jantan dan betina (seksual dimorfisme). Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perbedaan morfometri dan struktur tulang antara ikan wader pari (Rasbora lateristriata) jantan dan betina. Spesimen ikan wader diperoleh di Sungai Baros, Kabupaten Bantul, DIY. Spesimen ikan yang digunakan sebanyak 17 ekor jantan dan 20 ekor betina dengan ukuran panjang baku ≥40 mm. Spesimen difiksasi dengan neutral buffer formalin (NBF) kemudian diamati secara morfologis dan dilakukan pengukuran morfometri berdasarkan 39 titik landmark anatomis ikan. Masing-masing data morfometri dibagi panjang total spesimen untuk memperoleh data rasio morfometri. Preparat struktur tulang dibuat menggunakan spesimen yang difiksasi dengan alkohol 96% kemudian diwarnai dengan metode pewarna Alizarin’s Red-Alcian Blue (Inouye, 1976). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan wader pari jantan dengan wader pari betina dapat dilihat melalui pengamatan morfologis dan struktur tulang. Pengamatan morfometri masih menunjukkan banyak variasi dan terdapat beberapa parameter pengukuran yang menunjukkan kesamaan antara ikan wader jantan dan betina. Simpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan seksual dimorfisme antara ikan wader pari (R. lateristriata) jantan dan betina ditinjau melalui morfologi, yaitu bentuk mulut dan kepala, lebar operculum, bentuk bagian cranial sirip dorsal, bentuk abdomen, serta percabangan sirip caudal. Seksual dimorfisme tidak terdapat pada aspek morfometri dan meristik. Perbedaan dapat dilihat melalui pengamatan struktur tulang, yaitu perbedaan pada letak anal dan dorsal pterygiopore serta orientasi costae.

Fish consumption target in Indonesia increased every year until 10%. Fish consumption in DIY reach 17,03 kg/capita/year, but this region still deficit in fish production. There is a kind of freshwater fish, called wader fish, that is economically potential but still rarely cultivated. Yellow rasbora (Rasbora lateristriata Bleeker, 1854) is one of wader species found in Yogyakarta. The study on biological aspects of yellow rasbora such as sexual dimorphism very important to support cultivation efforts. This research was aimed to study the morphometry and bone structure differences between male and female wader pari fish (Rasbora lateristriata). Spesimens were collected from the Baros River, Tirtohargo, Kretek, Bantul, Yogyakarta. Seventeen males and 20 females specimens (≥ 40 mm of standard length) were used in this researh. The specimens were fixed with neutral buffered formalin (NBF) and observed morphologically. Morphometric measurements were based on 39 points of anatomical landmarks on fish.The result of each morphometric measurement were divided with the total length of specimens to obtain the morphometric ratio. The skeleton preparation were done using 96% alcohol fixed specimens and stained with Alizarin Red’s Alcian Blue Method (Inouye, 1976). The results showed that the differences between male and female wader pari could be seen through the morphology and skeleton structure. Morphometric observations still show a lot of variety and there were several parameters that indicate measurement similarities between male and female wader pari. The conclusions of this study there was pattern of sexual dimorphism wader pari fish is viewed by morphological character, there are head and mouth’s shape, width of operculum, shape of dorsal fin’s cranial, abdomen shape, and serta caudal fin’s shape. There are differences in the anatomical structure of the bone, ie the difference lies the anal and dorsal pterygiopore also costae orientation.

Kata Kunci : seksual dimorfisme, morfometri, struktur tulang, R. lateristriata


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.