HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN RISIKO JATUH PADA LANSIA DI DESA MARGOAGUNG SEYEGAN SLEMAN YOGYAKARTA
NUR ISNAINI MULYORINI, Heru Subekti, S.Kep.,Ns.,MPH
2014 | Skripsi | ILMU KEPERAWATANLatar belakang: Menurut data Dinas Kesehatan Sleman (2013), jumlah lansia berusia 60 tahun atau lebih yang melakukan kunjungan ke posyandu lansia wilayah Puskesmas Seyegan merupakan jumlah terbesar di wilayah Sleman. Berdasarkan rekapitulasi hasil pendataan keluarga Kecamatan Seyegan Kabupaten Sleman (2013) jumlah lansia di Kecamatan Seyegan kurang lebih sebanyak 4500 lansia. Berdasarkan Daftar Posyandu Lansia di wilayah kecamatan Seyegan jumlah lansia berusia 60 tahun atau lebih di desa Margoagung sebesar 450 lansia dengan jumlah lansia perempuan lebih banyak. Jumlah lansia perempuan lebih banyak berpotensi mengakibatkan angka gangguan keseimbangan juga tinggi sehingga berisiko jatuh karena pengaruh hormonal, psikologis, antropometri dan kekuatan otot. Oleh karena itu, salah satu upaya dalam mengurangi prevalensi risiko jatuh adalah melihat sejauh mana aktivitas lansia dan menghubungkannya dengan risiko jatuh. Tujuan: Mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan risiko jatuh pada lansia di desa Margoagung Seyegan Sleman Yogyakarta. Metode: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan crossectional. Menggunakan kuesioner sebagai instrument dan lembar observasi. Subjek berjumlah 212 orang terdiri dari lansia laki-laki sebanyak 89 dan perempuan sebanyak 123 lansia berusia > 60 tahun. Sampel diambil dengan teknik cluster random sampling. Analisis data menggunakan uji korelasi Somers’d. Hasil : Uji Somers’d didapatkan bahwa nilai signifikasinya (p)< 0,001 menunjukkan bahwa ada hubungan antara aktivitas fisik dengan risiko jatuh. Dari uji ini didapatkan nilai korelasi sebesar -0,326. Kesimpulan : Terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan risiko jatuh pada lansia di desa Margoagung Seyegan Sleman Yogyakarta. Korelasi -0,326 merupakan kekuatan korelasi yang lemah dan menunjukkan arah berlawanan yaitu semakin tinggi aktivitas fisik maka semakin rendah risiko jatuh yang terjadi.
Background: According to the Department of Health Sleman (2013), the number of elderly aged 60 years or older who visited the health center area Seyegan elderly neighborhood health center is the largest number in Sleman. Based on the results of the data collection summary families Seyegan District of Sleman Regency (2013) the number of elderly in the district of approximately 4500 Seyegan elderly. Based on IHC List Elderly in district area Seyegan number of elderly aged 60 years or more in the village of 450 elderly Margoagung the number of elderly women more. The number of elderly women more potentially lead to impaired balance figures are also high that the risk of falling under the influence of hormonal, psychological, anthropometric and muscle strength. Therefore, an effort to reduce the prevalence of the risk of falling is to see how far the activity of the elderly and connect it to the risk of falling. Objective: To determine the relationship of physical activity with the risk of falls in the elderly in the village of Sleman Yogyakarta Margoagung Seyegan. Methods: This study is a quantitative study with a cross-sectional design. Using a questionnaire as instrument and observation sheets. Subject numbering 212 people consisted of elderly men and women as much as 89 123 elderly aged> 60 years. Samples were taken at random cluster sampling technique. Analysis of data using correlation tests Somers'd. Results: Test Somers'd found that the value of significance (p) <0.001 shows that there is a relationship between physical activity with the risk of falling. Obtained from this test correlation value of -0.326. Conclusion: There is a relationship between physical activity with the risk of falls in the elderly in the village of Sleman Yogyakarta Margoagung Seyegan. -0.326 Correlation is weak and the strength of the correlation indicates the opposite direction ie the higher the physical activity, the lower the risk of falling that occurs
Kata Kunci : aktivitas fisik, risiko jatuh, lansia