Laporkan Masalah

ANATOMI DAN KANDUNGAN GIZI TALAS GENDRUK (Colocasia esculenta (L.) Schott) DAN TALAS SAFIRA (Colocasia esculenta (L.) Schott var. Antiquorum)

CINTYA KUSUMA ADYUTA, Drs. E. Suharyanto, MS., M. Sc., Ph.D.

2014 | Skripsi | BIOLOGI

Indonesia adalah negara agraris beriklim tropis. Beras dan gandum merupakan pangan pokok masyarakat. Peningkatan jumlah penduduk menyebabkan produksi pangan pokok tidak mencukupi permintaan masyarakat. Pemenuhan kecukupan pangan nasional dilakukan melalui penganekaragaman pangan. Umbi dalam bentuk tepung dapat menjadi pengganti sebagian konsumsi tepung beras dan terigu. Talas merupakan tumbuhan monokotil golongan umbi-umbian. Jenis talas yang dibudidayakan di Indonesia, antara lain varietas talas gendruk dan varietas talas safira. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan karakter anatomi varietas talas safira dan talas gendruk, serta kandungan gizi tepung talas. Karakter anatomi varietas talas safira dan talas gendruk dianalisis secara kualitatif deskriptif. Pembuatan preparat anatomi dilakukan dengan metode embedding dan non-embedding. Kandungan gizi tepung talas safira dan talas gendruk dianalisis secara kuantitatif. Pengujian kandungan gizi tepung talas dilakukan dengan metode proksimat dan kalori. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan karakter anatomi antara varietas talas safira dan talas gendruk. Kristal kalsium oksalat terdapat pada batang talas safira dan umbi talas gendruk. Hasil analisis kandungan gizi menunjukkan terdapat perbedaan nyata pada kadar abu, protein, dan karbohidrat pada kedua varietas tepung talas. Tepung talas safira memiliki kadar air (3,21%), abu (6,156%), lemak (0,848%), protein (6,076%), dan karbohidrat (83,71%). Tepung talas gendruk memiliki kadar air (3,72%), abu (4,28%), lemak (0,756%), protein (3,422%), dan karbohidrat (87,822%). Tepung talas safira dan tepung talas gendruk memiliki kadar karbohidrat lebih tinggi dibandingkan tepung talas belitung, tepung beras, dan tepung terigu. Kedua tepung talas merupakan sumber karbohidrat yang dapat menjadi pengganti sebagian konsumsi beras dan gandum.

Indonesia is a tropical agricultural country. Rice is the primary food and wheat is suplementary food. The demand of primary food production increases according to the increase in population Indonesia. In an effort to national food security, it is necessary to develop alternative food should be done by food diversification. Tuber flour has potential to substitute rice flour consumption. Talas is a one of monocot plant tubers class. Such type of taro in Indonesia are safira taro and gendruk taro. The purpose of this study was to determine differences anatomical characters of safira and gendruk taro and also differences nutrition content of taro flour. Anatomical characters of safira and gendruk taro were qualitatively analysis as a descriptive. Anatomical characters of safira and gendruk taro were prepared by embedding and non-embedding method. Nutrition content of taro flour were quantitively measured by proximate and calori analysis. The results showed there were differences between anatomical characters of safira and gendruk taro. Calcium oxalate crystals present in the stem of safira taro and tuber of gendruk taro. The results of analysis nutrition content showed there were significant differences in the levels of ash, protein, and carbohydrates of the two varieties taro flour. Safira taro flour have water content (3,21%), ash (6,156%), fat (0,848%), protein (6,076%), and carbohydrate (83,71%). Gendruk taro flour have water content (3,72%), ash (4,28%), fat (0,756%), protein (3,422%), and carbohydrate (87,822%). Safira and gendruk taro flour gendruk have a higher carbohydrate than belitung taro flour, rice flour, and wheat flour. Both taro flour is a source of carbohydrates that can substitute consumption of rice or wheat.

Kata Kunci : talas safira, talas gendruk, anatomi talas, kandungan gizi, alternatif pangan


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.