PENGARUH KONSENTRASI HORMON Indole Butyric Acid (IBA) DAN LAMA PERENDAMAN TERHADAP KECEPATAN PERTUMBUHAN TUNAS STEK AKAR CENDANA (Santalum album Linn.) PADA MEDIA PASIR
FITRIANA, Ir. Suginingsih, MP.
2014 | Skripsi | D3 KEHUTANANPopulasi pohon cendana saat ini sudah semakin berkurang bahkan hampir punah. Perlu dilakukan pembangunan kembali tanaman cendana melalui kegiatan penanaman. Pengadaan bibit yang berkualitas melalui perbanyakan vegetatif stek akar cendana perlu dikembangkan sebagai alternatif perbanyakan tanaman untuk mengantisipasi kesulitan perolehan biji dan musim berbunga dan berbuah yang tidak menentu di setiap tempat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi zat pengatur tumbuh (IBA) yang tepat agar stek akar cendana cepat bertunas dan mengetahui lama waktu perendaman materi stek akar cendana pada IBA yang optimal bagi keberhasilan pertumbuhan stek. Penelitian dilakukan di Persemaian Silvikultur Intensif Fakultas Kehutanan UGM di Klebengan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap yang diulang 12 kali dengan perlakuan pola Faktorial dengan dua faktor yaitu konsentrasi hormon IBA (0 ppm, 100 ppm, 200 ppm, 300 ppm, 400 ppm, 500 ppm, 1000 ppm) dan lama waktu perendaman (30 menit, 40 menit, 50 menit). Parameter yang diamati meliputi: awal munculnya tunas, jumlah tunas, warna tunas, tinggi tunas dan persentase stek akar bertunas. Analisis data dilakukan secara Deskriptip Kuantitatif selanjutnya data disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama perendaman stek 30 menit memberikan pengaruh yang paling baik terhadap kecepatan tumbuh tunas, jumlah tunas, tinggi tunas dan persentase stek akar bertunas sedangkan konsentrasi hormon IBA yang paling berpengauh positif terhadap pertumbuhan tunas adalah konsetrasi hormon 200 ppm. Tunas sudah muncul pada hari ke 28 setelah tanam dan menghasilkan rata-rata tinggi tunas pada akhir pengamatan 9,22 cm, pada konsentrasi 100 ppm menghasilkan jumlah tunas sebanyak 21 tunas dan pada konsentrasi 300 ppm menghasilkan persen stek akar bertunas sebanyak 75%.
Population of sandalwood trees in the moment was more less and even almost rare. Need to rehabilitation with planting sandalwood trees. Supplying quality seedling with vegetative propagation of sandalwood root cutting as alternative vegetative propagation to anticipated gain dificulty of seed and undifinited fruit monsoon and blomming monsoon sandalwood trees in every place. Purpose of this study is to know the correction of plant regulator hormone concentration so that sandalwood root cutting shooting quickly and to know optimum soaking time. Study was conducted in Silviculture Intensive Nursery Faculty of Forestry Gadjah Mada University in Klebengan. The design of the experiment was Customized Random Design which repeated twelve time using factorial treatment with two factor that is IBA hormone concentration ( 0 ppm, 100 ppm, 200 ppm, 300 ppm, 400 ppm, 500 ppm, 1000 ppm) and soaking time (30 minute, 40 minute, 50 minute). Parameter is monitoring are speed of shoot growth, shoot number, shoot high, and percentage of root cutting shooting. Data analysis was conducted by Diskriptip Kuantitatif and then presented in table and chart. Result of this study showed that soaking time 30 minute give the best effect for shoot growth speeding, shoot number, shoot high and percentage of shooting root cutting while IBA hormone concentration have positive effect for shooting growth is hormone concentration 200 ppm. Shoot was growth in date of 28 after planting in rooting medium and resulting shoot high in last monitoring 9, 22 cm, in concentration 100 ppm resulting shoot number 21 shoots and in concentration 300 ppm resulting percentage of root cutting shooting 75%.
Kata Kunci : cendana, IBA, stek akar, pertumbuhan