REPRESENTASI MULTIKULTURALISME DALAM BRAND MONGGO (Analisis SemiotikBrand Chocolate Monggo Yogyakarta)
PATRISIA LUKI P, Drs. Budhy K. Zaman., M.Si.
2014 | Skripsi | Ilmu KomunikasiPerkembangan dunia industry saat ini memicu para pelaku bisnis untuk melakukan inovasi dalam membangun konsep brand mereka. Konsep inilah yang menyebabkan ada makna yang tersirat dalam sebuah brand. Brand tidak lagi hanya sekedar tanda yang membedakan satu produk dengan produk lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konsep multikulturalisme direpresentasikan dalam brandChocolate Monggo. Penelitian ini menggunakan metode semiotik Roland Barthes dan fokus untuk meneliti elemen-elemen brand Monggo, yaitu nama, logo, slogan, karakter, dan kemasan. Multikulturalisme yang dimaksudkan disini pun mempunyai arti keberagaman budaya yang dapat dilihat dari simbol tradisi, agama, dan kepercayaan. Hasil penelitian yang didapatkan adalah multikulturalisme dalam hal ini adalah keberagaman budaya dapat direpresentasikan oleh Chocolate Monggo melalui elemen-elemen brand-nya walaupun kultur yang direpresentasikan oleh Monggo lebih banyak mengacu ke kultur yang berkembang di daerah Yogyakarta.
Nowadays the development of industry triggers all of businessman to make more innovation of their brand building concept. This innovation concept will make something implicit meaning of their brand. Brand is not only a mark to differentiate one product to another. This research is aimed to know how the multiculturalisme concept is represented by Chocolate Monggo. This research used Roland Barthes semiotic methodology. The research focused in Monggo’s brand element, such as name, logo, tagline, character, and packaging of Monggo. The concept of multiculturalism in this research is about culture diversity, included tradition symbols, religion, and belief. The result was the concept of multiculturalism could be represented by Chocolate Monggo. The representation can be found in brand elements of Chocolate Monggo though there are more Yogyakarta’s culture than others culture.
Kata Kunci : brand, multikulturalisme, semiotik, elemen-elemen brand