SIFAT FISIK DAN MEKANIK BETON AERASI DENGAN PENAMBAHAN FOAM ORGANIK SEBESAR 60% DAN 120% TERHADAP VOLUME MORTAR

OKA DWIPA, Ashar Saputra, ST., MT., Ph.D.

2014 | Tesis | TEKNIK SIPIL

Inovasi teknologi dalam pembuatan beton sekarang sudah sangat berkembang. Salah satu inovasi tersebut adalah beton aerasi dengan foam organik. Beton aerasi merupakan beton ringan yang dibuat dengan cara memasukkan udara atau gas ke dalam adukan mortar. Foam organik merupakan busa atau gelembung udara yang dihasilkan dari bahan organik berupa ekstrak dari buah lerak. Dengan menggunakan bahan organik di dalam komposisi pembuatannya, beton aerasi dengan foam organik menjadi salah satu inovasi beton ringan yang ramah lingkungan. Penelitian ini menggunakan penambahan foam organik sebesar 60% dan 120% dari volume mortar. Foam organik dibuat dari ekstrak buah lerak yang ditambah air sebanyak enam kali volume ekstrak lerak dengan menggunakan mesin bertekanan atau foam generator. Nilai faktor air semen yang digunakan adalah 0,6 dan perbandingan komposisi semen dan pasir adalah 1:1,5. Untuk mengetahui sifat karakteristik dari beton aerasi dengan foam organik dilakukan pengujian kuat tekan, kuat lentur, kuat tarik, daya serap air, dan berat jenis yang diuji pada umur 7 hari dan 28 hari. Setiap pengujian dilakukan dengan menggunakan 3 benda uji. Dari hasil penambahan foam organik sebesar 60% dengan komposisi 375 kg semen, 562,5 kg pasir, 225 liter air, dan 49 kg foam organik, mempunyai nilai kuat tekan sebesar 1,6 MPa, kuat lentur sebesar 0,46 MPa, dan kuat tarik sebesar 0,64 MPa. Penambahan foam organik sebesar 120% dengan komposisi 312,5 kg semen, 437,5 kg pasir, 187,5 liter air, dan 85,75 kg foam organik, mempunyai nilai kuat tekan sebesar 0,81 MPa, kuat lentur sebesar 0,25 MPa, dan kuat tarik sebesar 0,33 MPa. Beton aerasi dengan foam organik menjadi ringan disebabkan oleh rongga-rongga udara yang terbentuk di dalam beton. Dengan banyaknya jumlah rongga di dalam beton mengakibatkan kekuatan beton menjadi menurun. Dari kedua jenis komposisi beton yang diteliti dapat diklasifikasikan ke dalam beton non-struktur karena memiliki batasan kuat tekan diantara 0,7 MPa s.d. 7 MPa. Beton aerasi dengan penambahan foam sebesar 60% layak diaplikasikan sebagai dinding partisi karena cendrung lebih kuat dibandingkan dengan penambahan foam 120%.

Tecnological inovation in manufacture of concrete already highly developed. One of the innovations is aeration concrete with organic foam. Aeration foam is a lightweight concrete that created by inserting air or gas into slurry mortar. Organic foam is foam or air bubbles which produced from organic materials in the form of extracts from lerak fruits. Using organic materials in the composition of construction aeration concrete with organic foam is an innovation of enviromentally friendly lightweight concrete. This research uses the addition of organic foam by 60% and 120% from the volume of mortar. Organic foam made from lerak fruits extracts which addition by water as much as six times from the volume of the extract using a pressurized engine or foam generator. The value waters cement ratio used 0,6 and comparison of the composition of the cement and sand is 1:1,5. To determine the characteristic properties of aerated concrete with aeration organic foam testing compresive strenght, flexural strenght, tensile strenght, water absorption, and specific gravitiy are tested at the age of 7th day dan 28th day. Each test performed using three specimens. The result from addition of organic foam as much as 60% with composition 375 kg of cement, 562,5 kg of sands, 225 Litters of water, and 49 kg of organic foam, has compressive strenght’s value as 1,6 MPa, flexural strength of 0,46 MPa, and a strong drag of 0,64 MPa. The addition of 120% organic foam with composition 312,5 kg of cement, 437,5 kg of sand, 187,5 liters of water, and 85,75 kg of organic foam, has a value of 0,81 MPa compressive strength, flexural strength of 0,25 MPa, and a tensile strength of 0,33 MPa. Aerated concrete with organic foam becomes lighweight due to air cavities formed in the concrete. With the large number of cavities in the concrete resulting decreased strength of the concrete. From two types of concrete compositions studied, its could be classified into non-structural concrete for compressive strength’s limits between 0,7 MPa until 7 MPa. Aerated foam concrete with the 60% addition of organic foam worth to applied as partition walls tend stronger than 120 % addition of organic foam.

Kata Kunci : beton aerasi, foam organik, sifat fisik dan mekanik beton