TINGKAT STRES DENGAN POLA MENSTRUASI PADA WARGA BINAAN WANITA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIA YOGYAKARTA
ZUMIRA FASTAWA, Elsi Dwi Hapsari, S.Kp., M.S., D.S.
2014 | Skripsi | ILMU KEPERAWATANLatar Belakang: Warga binaan wanita mewakili populasi khusus yang mengalami tingkat stres yang berasal dari beberapa sumber. Selain tekanan penahanan, warga binaan wanita lebih mungkin telah mengalami peristiwa kehidupan masa lalu yang menimbulkan stres seperti kekerasan dan kesulitan ekonomi. Stres dapat mempengaruhi semua bagian dari kehidupan seseorang, yang salah satunya adalah gangguan pola menstruasi. Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan rerata tingkat stres dengan pola menstruasi pada warga binaan wanita di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Yogyakarta. Metode: Jenis penelitian analitik kuantitatif non eksperimental dengan rancangan penelitian cross-sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Januari-Maret 2014 dengan subjek penelitian sebanyak 31 responden. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner Social Readjustment Rating Scale dan Menstrual Cycle Diary dan menggunakan analisis bivariat one way Anova dan uji t tidak berpasangan. Hasil: Berdasarkan uji one way Anova, perbedaan rerata skor tingkat stres responden antara kelompok siklus menstruasi <24 hari, 24-35 hari, dan >35 hari menghasilkan nilai p>0,05 (p=0,677) sehingga disimpulkan tidak ada perbedaan antara kelompok yang dibandingkan serta berdasar uji t tidak berpasangan, perbedaan rerata skor tingkat stres responden antara kelompok lama menstruasi 3-7 hari dan >7 hari menghasilkan nilai p>0,05 (p=0,746) sehingga disimpulkan tidak ada perbedaan rerata skor tingkat stres dengan lama menstruasi. Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan rerata yang bermakna antara tingkat stres dengan pola menstruasi pada warga binaan wanita di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Yogyakarta.
Background: Female inmates represent a specific population suffering different stress levels due to various sources. In addition to the arrest-related depression, they are more likely depressed due to the stressful events of life in the past such as violence and economic difficulties. Stress can influence all aspects of one’s life, one of which is menstrual cycle disorder. Objective: To find out difference in stress levels due to menstrual cycle disorder among female inmates in the Prison of Class IIA, Yogyakarta. Method: This was a non-experimental analytical quantitative research with crosssectional design. It was conducted from January to March, 2014, with 31 subjects of study. The data were collected using the questionnaire of Social Readjustment Rating Scale and Menstrual Cycle Diary and analyzed using one-way Anova test and unpaired t-test. Result: From the one-way Anova test, difference in average stress levels among the respondents between the groups with the menstrual cycles of <24, 24-35, and >35 days indicates that p-value was >0.05 (p=0.677), so it can be concluded that there was no difference between the groups compared in the study. From the unpaired t-test, difference in average stress levels among respondents between the groups with the menstrual durations of 3-7 and >7 days indicates that p-value was >0.05 (p=0.746), so it can be concluded that there was no difference in average stress levels based on menstrual duration. Conclusion: There was no significant difference in average stress levels based on menstrual cycle among female inmates in the Prison of Class IIA, Yogyakarta.
Kata Kunci : Tingkat Stres, Pola Menstruasi, Warga Binaan Wanita