PENGARUH TERAPI MUSIK KELOMPOK TERHADAP EMOSI PADA PASIEN DENGAN SKIZOFRENIA DI RS JIWA GRHASIA

SURATUN ALMAIDAH, Ibrahim Rahmat,S.Kp.,S.Pd.,M.Kes.

2014 | Skripsi | ILMU KEPERAWATAN

Latar Belakang : Sksizofrenia adalah suatu penyakit otak persisten dan serius yang mengakibatkan perilaku psikotik, pemikiran konkret, dan kesulitan dalam memproses informasi, hubungan interpersonal, serta memecahkan masalah. Berdasarkan Riskesdas 2007 di Indonesia penderita skizofrenia mencakup 4,6%. Khusus wilayah Yogyakarta, prevalensi skizofrenia adalah 3,8%. Komponen utama dari skizofrenia meliputi kesulitan dalam pengolahan emosi dan dihubungkan dengan ketidakmampuan menjalankan fungsi sosial. Emosi terdiri dari emosi positif dan emosi negatif. Musik dapat membuat pendengarnya mengekspresikan emosi seperti menangis, tertawa, tersenyum, menggerakkan mata. Tujuan : (i) Mengetahui adanya pengaruh terapi musik terhadap emosi pada pasien dengan skizofrenia. (ii) Mengetahui kondisi emosi pasien dengan skizofrenia pada kelompok kontrol. (iii) Mengetahui kondisi emosi pasien dengan skizofrenia pada kelompok intervensi. Metode : Penelitian ini menggunakan Quasi Experimental dengan Non Equivalent Control Group Design yang dilakukan pada 49 responden. Responden dibagi menjadi kelompok kontrol sebanyak 25 responden dan kelompok intervensi sebanyak 24 orang. Pada kelompok intervensi diberikan terapi musik selama 4 sesi dengan waktu 60 menit per sesi. Emosi positif dan emosi negatif dinilai dengan menggunakan intrumen PANAS saat pre test dan post test. Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan kondisi emosi negatif dan emosi positif pada pasien skizofrenia di RS Jiwa Grhasia didominasi oleh rentang tingkatan yang paling tinggi. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan pada intervensi terapi musik yang dilakukan karena nilai P < 0,05. Nilai P ada emosi positif yaitu 0,71 dan pada emosi negatif yaitu 0,25. Kesimpulan : Tidak ada pengaruh dari terapi musik terhadap emosi pada pasien dengan skizofrenia.

Background : Schizhophrenia is one of seriously persistent brain disease cause psycotic behaviour, tangible thinking, and information difficulities proceed, interpersonal relationship, and problem solving. According to Riskesdas 2007 patient with schizophrenia 4,6%. Specifically in Yogyakarta region the prevalence of schizophrenia covered 3,8%. Difficulties in emotion processing are considered a core component of schizophrenia and have been linked to functional disability. Emotion devided into positif and negatif. Music could make the listeners express their emotion such crying, laugh, smile, and eyes movement. Objectives : (i) To examine effectiveness of group music therapy on emotion in patient with schizophrenia. (ii) To find out emotion condition in patient with schizophrenia at control group. (iii) To find out emotion condition in patient with schizophrenia at intervention group. Metode : Wtih Quasi Experimental with Non Equivalent Control Group Designas as method, forty-nine responden were devided into control group (n = 25) and intervention group (n = 24). Up to 4 days of group music therapy were compared with standart care. Negatif and positif emotion were examined with PANAS instrument at pre test and post tets. Results : Positif and negatif condition on both control and intervention group reside at higher range. Analysis demonstrated there is no significancy of efffectiveness group music therapy. P value at positif emotion is 0,71 and at negatif emotion is 0,25. Conslusions : effectiveness of group music therapy on emotion in patient with schizophrenia

Kata Kunci : Terapi Musik, Skizofrenia, Emosi Positif, Emosi Negatif