Laporkan Masalah

DAN INTERAKSI ANALISIS PERAN STAKEHOLDER KUNCI DALAM PENGEMBANGAN DESA WISATA KARANG TENGAH KABUPATEN BANTUL

APRIYANTI, I Made Krisnajaya, S.IP., MPA.

2014 | Skripsi | ILMU ADMINISTRASI NEGARA (MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIK)

Desa wisata Karang Tengah merupakan satu-satunya desa agrowisata di kabupaten Bantul yang memiliki potensi budidaya ulat sutra liar penghasil sutra berwarna emas. Dengan potensi alam, kerajinan, serta seni budaya tradisional yang dimilikinya, desa wisata ini telah menarik minat wisatawan baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara untuk berkunjung. Desa wisata Karang Tengah pernah meraih penghargaan nasional desa wisata terbaik tahun 2012 atas keberhasilannya dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan lingkungan sekitar melalui pengembangan agrowisata. Pengembangan desa wisata Karang Tengah melibatkan tiga stakeholder kunci yaitu sektor publik, sektor swasta, dan masyarakat lokal. Masing-masing stakeholder ini memiliki kepentingan dan perannya masing-masing dalam mendukung upaya pemberdayaan masyarakat desa Karang Tengah melalui kegiatan pariwisata. Sedangkan dari keterlibatan stakeholder dalam konteks lokasi yang sama dengan waktu yang relatif panjang tersebut telah menimbulkan suatu hubungan timbal balik atau interaksi stakeholder. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengidentifikasi stakeholder kunci dalam pengembangan desa wisata Karang Tengah. 2) Menjelaskan peran yang dijalankan oleh masing-masing stakeholder. 3) Mendeskripsikan interaksi antar stakeholder. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, peneliti melakukan pengamatan langsung ke lapangan untuk mengumpulkan informasi secara mendalam tentang subjek dan objek penelitian, yang bertujuan untuk mendeskripsikan peran dan interaksi stakeholder dalam pengembangan desa wisata Karang Tengah. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dengan stakeholder desa wisata, observasi lapangan, serta dokumentasi data tertulis seperti profil desa wisata, dokumen pemerintahan, foto-foto di lapangan, dan dokumen lain yang berhubungan dengan tema penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stakeholder kunci dalam pengembangan desa wisata Karang Tengah terdiri dari Pemerintah (Kemenparekraf), pemerintah daerah Bantul, Yayasan Royal Silk, Maskapai penerbangan Garuda Indonesia, Bank BNI, dan masyarakat lokal desa Karang Tengah. Stakeholder ini terlibat dalam 4 variasi peran yaitu sebagai regulator, fasilitator, perencana, dan pelaksana kegiatan pengembangan desa wisata dengan batas-batas tertentu sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Interaksi stakeholder berpola sederhana, dimana pihak pemerintah daerah dan pihak swasta melakukan interaksi langsung dengan masyarakat sebagai penerima manfaat kegiatan. Belum ditemukan adanya kerjasama yang sinergis antar stakeholder dalam suatu program/kegiatan tertentu. Berdasarkan penelitian ini, peneliti menyarankan kepada stakeholder untuk memaksimalkan perannya masing-masing terutama pada peran pendampingan agar segala fasilitasi yang diberikan dapat memberi dampak pada peningkatan kapasitas masyarakat dalam mengelola desa wisata secara kreatif dan mandiri.

Karang Tengah rural tourism is the only one agritourism village in Bantul regency that has a potency of wild silkworm breeding that produces golden silk thread. With the potency of nature, handicrafts, traditional art and culture it has, this rural tourism has attracted both domestic and foreign tourists to visit. Karang Tengah rural tourism had achieved a national rural tourism award in 2012 for its achievement in increasing the living quality of the local community and environment by developing agritourism. The development of Karang Tengah rural tourism involves three key stakeholders from public sector, private sector, and local community. Each stakeholder has their own interests and roles in supporting the effort of local community empowerment through the tourism activities. While from the engagement in the same context of location has created an interralationship or stakeholder interaction. This reserach aims to: 1) indentify the key stakeholders in Karang Tengah rural tourism development. 2) To explain the roles of each stakeholder. 3) To describe the interaction among stakeholders. This research used a descriptive-qualitative method, where the researcher carried out observation directly to the research field to collect some information deeply about both the subject and object of the research, in order to describe the key stakeholders‟ roles and interaction in Karang Tengah rural tourism development. Data collection method used interview to the rural tourism stakeholders, field observation, and also documentation method of written data such as rural tourism profile, governmental documents, photos of the research object, and other documents related to the research topic. The result showed that the key stakeholders in Karang Tengah rural tourism consist of the Government (Ministry of Tourism and Creative Economy/ Kemenparekraf), local government of Bantul, Royal Silk Foundation, Garuda Indonesia Airlines, National Bank of Indonesia (BNI), and local community of Karang Tengah. They are involved in 4 variation of roles such as regulator, facilitator, planner, and implementor of rural tourism development with certain boundaries according to their capacity. Stakeholder interaction established in a simple model, where the local government and the private sector with different interests directly interact with local community as the beneficiary of rural tourism development activities. There hasn‟t any synergic cooperation among stakeholders involved in certain programs/activities. Based on this research, researcher suggest to stakeholders to maximalize their role especially in assisting local community so that all the faciltation supports can take effect in improving the local community capacity to manage the rural tourism creatively and independently.

Kata Kunci : Stakeholder kunci, tahapan pengembangan desa wisata, peran stakeholder, interaksi stakeholder


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.