Laporkan Masalah

ANALISIS STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH PLAZA ANDRAWINA, KOMPLEK SITUS RATU BOKO, YOGYAKARTA

HANINDRA NUGRAHA, Dr. Ir. Ahmad Rifa’i, M.T.

2014 | Skripsi | TEKNIK SIPIL

Indonesia merupakan negara dengan tingkat longsor yang sangat tinggi. Selain kondisi topografi yang berbukit-bukit, kondisi tata guna lahannya pun menyebabkan lereng-lereng di sebagian besar wilayah Indonesia rentan bergerak. Situs Candi Ratu Boko ini dibangun di atas perbukitan yang terjal sehingga dimungkinkan adanya ketidakstabilan lereng pada wilayah Situs Candi Ratu Boko. Hal ini akan berdampak terhadap bangunan yang ada di sekitarnya termasuk dinding penahan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka aman dari lereng tersebut. Penelitian dimulai dengan mengumpulkan data sekunder dan melakukan uji hand boring test. Data tersebut diinterpretasi terlebih dahulu sebelum dapat digunakan dalam analisis. Pada lereng tersebut terdapat sebanyak 9 struktur dinding penahan tanah. Dalam analisis ini masing-masing struktur dinding penahan nama dari 1 untuk dinding penahan tanah paling atas sampai dengan 9 untuk dinding penahan tanah paling bawah. Analisis stabilitas lereng dan dinding penahan tanah dilakukan dengan menggunakan metode kesetimbangan batas dengan bantuan program Geostudio 2004 Slope/W Analysis. Dari penelitian ini dimensi lebar bawah (B) setiap dinding penahan tanah yang ditinjau tidak memenuhi persyaratan dimensi yang disyaratkan oleh Bowles (1971). Dalam analisis beban statis, dinding penahan tanah 6, 7, dan 8 sudah memenuhi persyaratan stabilitas penggulingan, penggeseran. Sedangkan untuk dinding penahan tanah 9 belum memenuhi persyaratan untuk stabilitas penggulingan dan penggeseran. Dengan adanya struktur counterfort, faktor aman terhadap penggeseran naik dari 1,2 menjadi 1,84 (bagian counterfort) dan 1,79 (bagian tanah urug), faktor aman terhadap penggulingan naik dari 0,99 menjadi 2,497 (bagian counterfort) dan 2,369 (bagian tanah urug), dan dinding penahan terssebut telah memenuhi persyaratan daya dukung tanah. Angka aman terendah didapatkan dari hasil simulasi numeris menggunakan program Geostudio 2004 Slope/W Analysis yaitu pada kaki lereng atau pada dinding penahan tanah 9 sebesar 1,02 yang mana keruntuhan sangat dapat terjadi.

Indonesia is a country with a very high probability of landslide. Besides the hilly topography, land use conditions in Indonesia also led the slopes in most areas become prone to move. Ratu Boko Temple site is built on steep hills, so it is possible if the slope instability occur in the region of Ratu Boko temple site. The unstable slope will affect the existing buildings surrounds the temple, including the retaining walls. This research aims to determine the safety factor of those slopes. The research method begins with secondary data collection and hand boring test. The data were interpreted before it can be use for further analysis. On the slopes, there are 9 retaining wall structures. In this analysis, each retaining wall structure named ‘1’ for the retaining walls at the top, up to, ‘9’ for the retaining wall at the bottom. Analysis of slope stability and retaining wall was conducted using the limit equilibrium method with Geostudio 2004 Slope / W Analysis. From this research, bottom width dimension (B) from each retaining wall that has been reviewed did not fulfil the dimensional requirements, required by Bowles (1971). In the static load analysis, the safety factor of overturn and sliding stability of retaining walls No. 6, 7, and 8 already fulfiled the requirements. The safety factors of retaining wall No. 9 for overturn stability and sliding does not fulfil the required safety factor. With the placement of counterfort structure, the sliding safety factor rise from 1,2 to 1,84 (counterfort part) and 1,79 (landfill part), the overturn safety factor also rise from 0,99 to 2,497 (counterfort part) and 2,369 (landfill part). Furthermore, these retaining walls has met the requirements of the soil bearing capacity. The lowest safety factor that obtained from the numerical simulation using Geostudio 2004 Slope / W Analysis program was occured on the slopes or on the retaining wall No. 9 by 1.02, which is collapse most likely to occur.

Kata Kunci : Dinding penahan tanah, stabilitas, Geostudio 2004 Slope/W Analysis,


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.