PENENTUAN KOEFISIEN PERMEABILITAS TANAH BERPASIR KONDISI JENUH DAN JENUH SEBAGIAN BERDASARKAN PENGEMBANGAN ALAT

ADHITYA YOGA PURNAMA, Dr. Ir. Ahmad Rifa’i, M.T.

2014 | Skripsi | TEKNIK SIPIL

Genangan air di Halaman Candi Prambanan setelah hujan mengganggu aktivitas pengunjung. Penanganan sudah dilakukan dengan penambahan lapisan pudel dan sistem drainase, namun masih terdapat genangan setelah hujan. Parameter koefisien permeabilitas perlu diketahui dengan pengembangan alat yang lebih sederhana untuk menentukan metode penanganan yang tepat. Pengujian menggunakan dua macam prosedur yaitu immediate flow dan constant discharge. Pada metode immediate flow tabung uji dituang air sekejap kemudian dihitung waktu penurunannya. Metode constant discharge dilakukan menggunakan alat tambahan untuk mengalirkan debit konstan ke dalam tabung uji. Pengujian untuk kedua prosedur dilakukan dari kondisi tanah jenuh sebagian hingga tanah dianggap jenuh. Dilakukan pengukuran volumetric water content () dengan menggunakan alat Decagon Device. Hasil pengujian berupa koefisien permeabilitas tanah (k) dari kondisi jenuh sebagian hingga jenuh. Grafik hubungan k dengan  diketahui dengan pendekatan numerik VG model. Terdapat parameter r yang dicari melalui pengujian ataupun pemodelan. Didapatkan nilai r optimum pada kondisi tanah kering oven. Nilai koefisien permeabilitas tanah dengan kepadatan 1,98 gr/cm3 dari kondisi jenuh sebagian adalah 3 x 10-6 cm/detik (Sr=68%) sampai kondisi jenuh adalah 10-5 cm/detik (Sr=82%). Alat yang dikembangkan cukup efisien untuk mengetahui koefisien permeabilitas tanah berpasir kondisi jenuh sebagian hingga jenuh tanpa menggunakan Soil Water Characteristic Curve yang cukup mahal

The post-rain puddles problems that occurs in the yard of Prambanan Temple very disturbs visitor activity. A poodle layer an a drainage system has ever built to avoid such a problem, but puddles still didn’t stop appearing after rain. Hydraulic conductivity needs to be determined by using more practical prosedure to find exact method of solution. This experiment uses two kinds of prosedures which are immediate flow and constant discharge method. Immediate flow method used a tube poured with water and the time period after water level changes were being calculated. Constant discharge method used a tube poured with constant water flow. Both procedure were carried out from unsaturated until saturated soil condition.Volumetric water content () were being monitored by Decagon device. The result were relationship between k vs  which drawn by numerical approach VG model. Parameters r are measured by testing or modeling. r optimum value obtained from the test was at very dry soil. Hydraulic conductivity with a density of 1.98 gr/cm3 for unsaturated conditions is 3 x 10-6 cm/sec (Sr=68%) and 10-5 cm/sec (Sr=82%). Developed instruments were efficient to measure hydraulic conductivity from unsaturated to saturated condition without using Soil Water Characteristic Curve that quite expensive.

Kata Kunci : genangan, alat pengujian, koefisien permeabilitas.