Laporkan Masalah

PELAKSANAAN MTBS PADA RUMAH TANGGA YANG MEMILIKI BALITA STATUS GIZI KURANG DAN GIZI BURUK DI WILAYAH PUSKESMAS BANGUNTAPAN 1 BANTUL YOGYAKARTA

RINA YUNI TRIWIGATI, Dr. Fitri Haryanti, S.Kp., M.Kes.

2014 | Skripsi | ILMU KEPERAWATAN

Latar belakang: Salah satu strategi MTBS adalah peningkatan praktik kesehatan di tingkat keluarga dan masyarakat. Pengetahuan dan kesadaran dari keluarga dan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan esensial anak, yaitu kebutuhan gizi, pelayanan kesehatan, kasih sayang, stimulasi perkembangan, pendidikan dan perlindungan anak memegang peranan yang sangat penting. Anak usia balita merupakan golongan yang rentan terhadap masalah kesehatan gizi, sehingga masa balita merupakan masa yang sangat penting dan perlu perhatian yang serius. Tujuan: untuk mengetahui gambaran pelaksanaan MTBS pada rumah tangga yang memiliki balita dengan status gizi kurang dan gizi buruk di wilayah Puskesmas Banguntapan 1 Bantul Yogyakarta. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian survey deskriptif dengan menggunakan metode pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Puskesmas Banguntapan 1 Bantul Yogyakarta pada bulan Maret- April 2014. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 46 orang pengasuh balita dengan status gizi kurang dan 6 orang pengasuh dengan status gizi buruk. Hasil:1) masih banyak dijumpai Responden yang tidak memberikan ASI secara eksklusif (59.6%). 2) Responden yang mengenalkan makanan pendamping setelah balita berusia 6 bulan (53.9%), dan sebagian besar responden juga telah melanjutkan pemberian ASI kepada balita sampai berusia 2 tahun (86.5%).3) Semua balita telah mendapatkan vitamin A sesuai jadwal. 4) hampir semua balita telah mendapatkan imunisasi dasar secara lengkap (98.1 %).5) Sebagain besar responden telah menggunakan jamban ketika BAB (90.4%), masih banyak responden yang belum menerapkan perilaku mencuci tangan dengan sabun terutama pada saat sebelum menyiapkan makan. Kesimpulan: Pelaksanaan MTBS rumah tangga pada balita dengan status gizi kurang dan gizi buruk di wilayah Puskesmas Banguntapan 1 sudah baik yaitu pada melanjutkan ASI sampai 2 tahun, pemberian Vitamin A,dan pemberian imunisasi. Pelaksanaan MTBS rumah tangga yang belum baik yaitu terkait pemberian ASI eksklusif, pemberian MP-ASI dan perilaku mencuci tangan menggunakan sabun.

Background: One of IMCI strategy is improvement of health practices at the level of the family and community. Knowledge and awareness of families and communities to meet essential needs of the child, especially nutritional needs, health care, affection,stimulation of development, education and child protection have very important role. Under five children is vulnerable group to have nutritional and health problem, so that childhood is a periode that is important and need serious attention. Objectives: to describe the implementation of IMCI in household who have children with undernutrition and severe malnutrition in the area of Puskesmas Banguntapan 1 Bantul Yogyakarta. Methods: this study is descriptive survey, conducted in the area of Puskesmas Banguntapan 1 Bantul Yogyakarta in March-April 2014. Number of sample in this study were 46 caregivers of children with undernutrition and 6 caregiver with severe malnutrition. Results:1 ) There are respondent who didn’t breastfeed exclusively (59.6%). 2) responden who introduced complementary foods before 6 month are 46.1%, and most also continue breastfeeding until 2 years old. 3) all children have been getting vitamin A on schedule. 4) almost all children have gained complete basic immunization (98.1%). Majority of respondents had used the toilet when defecated (90.4%). Conculsions: The area where IMCI had been well implemented in households are continuing of breastfeeding up to 2 years. Administer of vitamin A and immunization, however implementation is not well related to exclusive breastfeeding, provision of complementary feeding and washing with soap.

Kata Kunci : MTBS Rumah Tangga/Komunitas,balita, gizi kurang, gizi buruk


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.