Pembangunan Kesejahteraan Sosial melalui Program Usaha Sosial Ekonomi Produktif Keluarga Miskin (USEP-KM) di Kota Yogyakarta.
YERRYMIAZ SILVALEONDI .S, Dr. Gabriel Lele
2014 | Tugas Akhir | ILMU ADMINISTRASI NEGARA (MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIK)Penelitian mengenai “Pembangunan Kesejahteraan Sosial melalui Program Usaha Sosial Ekonomi Produktif Keluarga Miskin (USEP-KM) di Kota Yogyakarta†ini mengambil obyek studi 4 kelompok pemberdayaan USEP-KM, yaitu masing-masing dua kelompok di Kecamatan Jetis dan Kecamatan Umbulharjo. Kelompok-kelompok USEP KM yang menjadi lokasi penelitian, terdiri dari dua kelompok berumur kurang dari 9 tahun yang berstatus tersendat dan maju/mandiri, sedangkan dua kelompok lain berumur lebih dari 16 tahun yang berstatus tersendat dan maju/mandiri. Dari kedua karakteristik diatas, maka kelompok USEP-KM lokasi penelitian adalah USEP Bumijo I (tua dan mandiri), USEP Bumijo II (muda dan tersendat), USEP Warungboto (tua dan tersendat) dan USEP Sorosutan II (muda dan maju). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yakni metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Dengan sumber data primer yakni wawancara, observasi, dokumentasi dan sumber data sekunder yakni dokumen-dokumen rencana program. Teknik pemilihan informan menggunakan metode purposive sampling dan snowball sampling. Informan dalam penelitian ini terdiri dari 32 orang, dengan pemilihan informan didasarkan pada tiga kategori informan yaitu perencana program, pelaksana program dan sasaran program. Analisis data dilakukan dengan pola yakni pengumpulan data, reduksi data, penyusunan dan analisis data dan pengambilan kesimpulan dan saran. Dalam rencana program diketahui bahwa program USEP-KM lebih menekankan pada pemberdayaan di sisi sosial. Program tersebut berfungsi untuk meningkatkan kesejahteraan WKBS dengan membentuk keberfungsian sosial. Sehingga kepedulian antar sesama anggota dapat membantu permasalahanpermasalahan individu atau kelompok USEP itu sendiri. Kegagalan dan keberhasilan kelompok USEP-KM sangat ditentukan oleh pola manajemen program. Dalam ranah pelaksanaan program ada beberapa pelaksana pembinaan, yang mana adalah pembina tingkat kota dan pembina tingkat kecamatan (biasa disebut pengelola kelompok) belum memahami peran penting mereka dalam kemajuan kelompok. Pelaksanaan program yang berbedabeda di setiap kelompok menyebabkan capaian yang beragam di kelompokkelompok USEP-KM. Kelompok dengan keberfungsian sosial tinggi memberikan kenyamanan dan inspirasi bagi para anggota. Sedangkan kelompok dengan keberfungsian rendah, kelangsungan usaha anggota tidak dapat berkembang dengan baik. Hal itu disebabkan anggota tidak dapat menemukan solusi atas permasalahan-permasalahan dalam kegiatan usaha mereka. Kelompok yang berumur lebih dari 16 tahun mengalami permasalahan dalam meningkatkan peran anggota dalam kelompok. Alasannya adalah praktek USEP-KM yang telah “salah-kaprah†diterapkan dalam kelompok-kelompok USEP berusia tua. Sedangkan untuk kelompok yang berumur kurang dari 9 tahun, lebih mudah menyesuaikan diri dengan cara kerja USEP-KM setelah mengalami beberapa hambatan dalam perkembangan kelompok, bahkan menerapkan inovasiinovasi dalam penyelenggaraan kegiatan kelompok.
Research about \\"Social Welfare Development through Social Enterprise for Productive Economy of Poor Families (USEP-KM program) in the City of Yogyakarta\\" took 4 (four) USEP-KM empowerment groups as an object of research. For location of the research, there are two groups aged less than 9 (nine) years who received ratings of bad and good/independent. Meanwhile, two other groups aged over 16 (sixteen) years who received ratings of bad and good/independent. Each of the two groups are from Jetis and Umbulharjo subdistricts. Based on two characteristic above, location of the research are USEP Bumijo I (old group and have good/independent rating), USEP Bumijo II (new group and have bad rating), USEP Warungboto (old group and have bad rating) and USEP Sorosutan II (new group and have good/independent rating) This research using descriptive qualitative research method. Primary data sources consisted of interviews, observations, field documentations and secondary data sources are program plan documents. Informant selection techniques using purposive sampling and snowball sampling. Informants in this research consisted of 32 (thirty two) peoples, with the selection of informants based on three categories of informants which are program planners, program implementers and the target of program. Data analysis will be performed with consisted of data collection, data reduction, compilation and analysis of data and making conclusions and suggestions In the program plan known that USEP-KM program more emphasis on social empowerment. The program works to improve WKBS (poor housewives) welfare by forming social functioning. So the concern among fellow members can help individual problems or group problems itself. USEP-KM group failure and success determined by quality and program management pattern. In implementation program there are several program implementers which are city level advisor and subdistrict level advisor, who do not understand their important role in the progress of the group. Differences in program implementation in each group causing diversity in USEP-KM groups achievements. Groups with high social functioning, providing convenience and inspiration for members, while the group with low functioning, causing business continuity members cannot develop properly. Members cannot find a solution to the problems in their business activities. The groups aged over 16 (sixteen) years, having problems in improving member roles in the group. The reason was misguided practices that have been applied in old USEP-KM groups for along time. While the groups aged less than 9 (nine) years, can more easily adapt to the USEP-KM system, despite had some constraints in the group development, currently they can apply innovations in organizing group activities.
Kata Kunci : USEP-KM, pemberdayaan kelompok, keberfungsian sosial, kesejahteraan sosial.