STUDI ISOTOP STABIL 18O DAN D SEBAGAI PENDUKUNG MANAJEMEN LAPANGAN UAP DI LAPANGAN PANAS BUMI KAMOJANG, JAWA BARAT

DWI FEBRIANI, Ir. Pri Utami, M.Sc., Ph.D.

2014 | Skripsi | TEKNIK NUKLIR

Lapangan Kamojang telah beroperasi sejak tahun 1983. Lapangan ini merupakan lapangan panas bumi yang berasosiasi dengan sistem vulkanisme, sehingga perlu dilakukan evaluasi fluida untuk melihat sejauh mana intervensi air magmatik dalam sistem. Telah terjadi penurunan produksi uap di lapangan Kamojang. Salah satu upaya untuk menjaga kesetimbangan panas dan massa di reservoir yakni melalui optimalisasi fungsi sumur reinjeksi. Seluruh informasi yang diperoleh dari evaluasi ini akan digunakan dalam penyusunan strategi manajemen lapangan uap di lapangan panas bumi Kamojang. Pada penelitian ini sampel air berasal dari 12 sumur produksi, 2 sumur reinjeksi, dan 4 mata air dingin yang berada di sekitar lapangan Kamojang. Analisis isotop stabil menggunakan Liquid Water Isotope Analyzer LGR DLT-100 untuk mengetahui komposisi isotop oksigen-18 (δ18O) dan deuterium (δD). Berdasarkan komposisi isotop sampel air dari sumur produksi dan mata air dingin, diperoleh nilai rerata δD dan δ18O di lapangan Kamojang adalah -46,37 ‰ dan -8,32 ‰. Nilai ini berada di sekitar garis LMWL Kamojang dan jauh dari komposisi air magmatik. Ini membuktikan bahwa fluida hidrotermal lapangan Kamojang berasal dari air meteorik, tidak ada bukti bahwa fluida hidrotermal mengalami intervensi air magmatik dalam proporsi yang tinggi. Nilai 18O-shift terbesar di lapangan ini adalah +2,10 ‰ pada saat nilai w/r 2,21 (sumur produksi K-9017). Hal ini menunjukkan bahwa proses pertukaran oksigen antara air dan batuan dalam proses WRI di lapangan Kamojang berlangsung efektif saat nilai w/r ~ 2. Berdasarkan grafik hubungan δD dan δ18O terdapat indikasi interkoneksi antara sumur produksi K-9017 dengan sumur reinjeksi K-9005 (jarak horizontal 1078 m); serta sumur produksi K-9014 dan K-9015 dengan sumur reinjeksi K-9004 (jarak horizontal 1115 m dan 781 m). Mass recovery air reinjeksi rerata sumur produksi K-9014, K-9015, dan K-9017 masing-masing : 0,86 % ; 1,02 % dan 6,02 %.

Kamojang geothermal field has been operating since 1983. This field has association with volcanic activity, so there is a need to do an evaluation of hydrothermal fluids in order to observe magmatic water in the system. There was a decline of steam production in Kamojang geothermal field. One of efforts for keeping heat and mass balances in the reservoir is by reinjection well’s optimalization. All of informations that were obtained from these evaluations will be used for arranging the steam field management strategies in Kamojang geothermal field. In these researches, water samples were taken from 12 production wells, 2 reinjection wells, and 4 cold springs in the surrounding of Kamojang geothermal field. Stable isotopes were analyzed using Liquid Water Isotope Analyzer LGR DLT-100 for determining the isotope compositions of oxygen-18 (δ18O) and deuterium (δD). According to isotope composition of water samples from production wells and cold springs, the average values for δD and δ18O in Kamojang geothermal field were -46.37 ‰ and -8.32 ‰, respectively. These value were in the range of Kamojang’s LMWL and wide of magmatic water’s composition. It had been proven that hydrothermal fluids in this field was meteoric origin, no evidence that hydrothermal fluids was magmatic origin. The highest 18Oshift’s value which was obtained in Kamojang field is +2.10 ‰ when w/r ratio was 2.21 (production well K-9017). It showed that oxygen isotopes exchanged between water and rock in this field continued effectively when w/r value was ~2. According to chart relation of δD and δ18O, there were some indications about the interconnection between K-9017 and K-9005 (horizontal distances was 1078 m); K-9014 and K-9015 with K-9004 (horizontal distances were 1115 m and 781 m respectively). The average values of mass recovery for K-9014, K- 9015 (from water reinjected into K-9004 reinjection well) and K-9017 (from water reinjected into K-9005 reinjection well) were 0.86 % ; 1.02 % and 6.02 %, respectively.

Kata Kunci : Kamojang, komposisi isotop oksigen-18 dan deuterium, fluida hidrotermal, 18O-shift, interkoneksi, mass recovery