Laporkan Masalah

FENOMENA ENJO KOSAI DALAM KEHIDUPAN REMAJA PUTRI JEPANG

TIARA MUKTI HAPSARI, Wahyu Handayani Setyaningsih, S.S, M.A

2014 | Tugas Akhir | D3 BAHASA JEPANG

Enjo kosai adalah sebuah fenomena sosial yang berkembang sekitar tahun 1995 dalam kehidupan masyarakat Jepang, khususnya di daerah perkotaan. Enjo kosai merupakan suatu tindakan remaja putri usia sekitar 14-19 tahun yang berkencan dengan pria dewasa untuk rnendapatkan sejumlah uang. Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah memberi gambaran tentang fenomena Enjo Kosai dan mengetahui faktor–faktor yang melatarbelakangi remaja putri Jepang melakukan Enjo kosai. Metode yang digunakan oleh penulis dalam Tugas Akhir ini adalah deskriptif. Data dikumpulkan melalui berbagai sumber seperti buku, makalah, jurnal, artikel, majalah maupun koran dan internet. Faktor-faktor yang melatarbelakangi fenomena tersebut terbagi menjadi faktor internal dan eksternal. Pertama, mengenai perubahan struktur keluarga Jepang yaitu pengaruh kedudukan ayah dan ibu terhadap keluarga yang menjadi faktor internal. Kedua, yaitu faktor eksternal, di antaranya sikap konformitas dalam kelompok remaja putri Jepang serta berkembangnya Terekura (Klub Telepon) pada pergaulan remaja Jepang. Para pelaku Enjo kosai sebagian besar berasal dari golongan ekonomi yang mampu. Jadi, kebutuhan ekonomi bukanlah alasan dari para pelaku Enjo kosai.

Enjo kosai was a social phenomenon that developed around 1995 in the life ofthe Japanese people, especially in urban areas. Enjo kosai was an act often age girls around 14-19 years dating a grown man to earn some money. The purposes of writing this graduating paper are give a overview of Enjo kosai phenomenon and understanding the factors underlying the Japanese young girl did Enjo kosai. The method used by the author in this final paper is a descriptive method. Data was collected through various sources such as books, papers, journals, articles, magazines, newspapers, and the internet. The factors underlying the emergence of the phenomenon were divided into internal and external factors. First, the Japanese family structure changes that influence the position of the father and mother of the family that became the internal factor. Secondly, the external factors, including the attitude of conformity in groups of young women and the development Terekura Japan (Phone Club) on Japanese teen promiscuity. Teenage girls who did Enjo kosai mostly came from the economically capable. Thus, the economic needs is not the reason for people who did Enjo kosai.

Kata Kunci : Enjo kosai, remaja putri Jepang, Terekura, Konformitas


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.