PEMETAAN KONDISI DASAR LAUT MENGGUNAKAN DATA HASIL PENGUKURAN SIDE SCAN SONAR DAN MULTIBEAM ECHOSOUNDER
DICKY PRIMA DIMANTIKHA, Bambang Kun Cahyono, S.T., M.Sc.
2014 | Skripsi | TEKNIK GEODESIPemetaan laut, khususnya pemetaan bathimetri merupakan keperluan dalam rangka penyediaan informasi spasial untuk kegiatan, perencanaan, dan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan informasi di bidang kelautan. Seiring perkembangan zaman, pemetaan bathimetri dapat dilakukan dengan berbagai teknologi dan metode. Penerapan teknologi akustik dasar laut terus berkembang untuk tujuan ilmiah antara lain, digunakan untuk mempelajari proses perambatan suara pada medium air yang mampu memberikan informasi dasar perairan, komunikasi, dan penentuan posisi di perairan. Penerapan teknologi akustik adalah penggunaan side scan sonar dan multibeam echosounder untuk melakukan pengumpulan data posisi dan situasi dalam survei hidrografi. Salah satu kegiatan survei hidrografi yang memanfaatkan teknologi akustik dilaksanakan oleh BPPTTeknologi Survei Laut di daerah Balongan Indramayu. Daerah ini merupakan salah satu daerah pembangunan infrainfrastruktur dasar laut antara lain, pipa minyak milik Pertamina. Survei hidrografi tersebut bertujuan untuk memperoleh informasi kondisi dasar laut menggunakan side scan sonar dan multibeam echosounder terhadap posisi pipa dan objek dasar laut. Survei atau pemetaan menggunakan multibeam echosounder dan side scan sonar ini termasuk ke dalam jenis pemetaan tematik yang menghasilkan peta yang menjelaskan keadaan lingkungan berdasarkan hasil survei tersebut.Survei hidrografi menggunakan data side scan sonar dan multibeam menghasilkan peta kondisi dasar laut untuk melakukan interpretasi terhadap kondisi dasar laut, sehingga dari data tersebut dapat digunakan untuk keperluan-keperluan yang berkaitan dengan perencanaan dan pembangunan infrastruktur dasar laut pada daerah survei Balongan Indramayu. Penggunaan software Triton Isis dan Caris Hips and Sips untuk pengolahan data side scan sonar dan multibeam echosounder, diharapkan penggunaan software tersebut dapat mempermudah dalam menginterpretasikan kondisi dasar laut pada daerah Balongan. Hasil akhir kegiatan ini berupa pembuatan peta kondisi dasar laut berdasarkan data mosaic side scan sonar dan data kedalaman dari multibeam echosounder. Dari tahap pengolahan data side scan sonar menggunakan perangkat lunak Triton Isis, dapat diinterpretasikan objek yang terdapat pada dasar laut daerah balongan berupa jalur pipa. Hasil klasifikasi sedimen menggunakan Triton Isis pada daerah balongan menunjukkan daerah dasar laut balongan didominasi oleh sedimen berupa lempung lanauan, hasil pengolahan data multibeam menggunakan Caris hips and sips menghasilkan data kedalaman, dengan kedalaman 1 m hingga 38 m. Peta kondisi dasar laut menggunakan data side scan sonar dan multibeam echosounder memberikan informasi mengenai keadaan dasar laut baik berupa kedalaman, jenis sedimen, dan objek-objek dasar laut, sehingga dari data tersebut dapat digunakan untuk keperluan-keperluan yang berkaitan dengan perencanaan dan pembangunan infrastruktur dasar laut.
Mapping of the ocean, especially bathymetric mapping is a fundamental necessity in order to provide spatial information relevant for activities, planning, and decision making related to information in the marine field. Lately, bathymetric mapping can be done by several technologies and methods. The application of acoustic technology continues to develop for scientific purposes. Acoustic technologies are also used to study the process of sound propagation in water medium that capable for providing basic water information, communication, and positioning in the water. The application of acoustic technology is using side scan sonar and multibeam echosounder to collect position and situation data in hydrographic survey. One of the hydrographic survey activities utilizing acoustic technology is conducted by BPPT-Teknologi survei kelautan in Balongan Indramayu. This area representats an example of seabed structure where development oil pipeline owned by Pertamina takes place. The hydrographic survey aimed to obtain information of seabed condition, using side scan sonar and multibeam echosounder to determine pipeline position and seabed object such as pipeline. Survey or mapping using multibeam echosounder and side scan sonar are included into thematic mapping that produce a map to describe the environment based on the results of the survey. Hydrographic survey using side scan sonar and multibeam data will produce a map to interpretate seabed condition. It can be used for many purposes related to planning and construction of infrastructure on the seabed in Balongan Indramayu. Triton Isis software and Caris Hips and Sips were used to process side scan sonar and multibeam echosounder data. It is expected that the use of this software is to facilitate the interpretation of the local seabed conditions in Balongan. The final stage is making a seabed conditions map, based on side scan sonar data and depth data from multibeam echosounder. From the stage of processing side scan sonar data using software Triton Isis, object on the ocean floor in regional Balongan such as pipeline can be interpreted. The result of the classification sediment in the area Balongan, shows Balongan seabed area is dominated by clay sediment. Meanwhile, multibeam data processed using Caris Hips and Sips is to generate depth, the result of which ranges from 1 m to 38 m. The seabed condition map using the side scan sonar and multibeam echosounder data can provide information on the state of the sea floor in the form of depth, sediment type, and seabed object, so that data can be used for many purposes related to the planning and construction of seabed infrastructure.
Kata Kunci : side scan sonar, multibeam echosounder, peta kondisi dasar laut