PERBEDAAN KEKUATAN TARIK ANTARA FIBER REINFORCED COMPOSITE DENGAN FIBER SISAL (Agave sisalana) TERALKALISASI DAN NON-ALKALISASI

FEMI ZULHIMA HANIFA, Prof. Dr. drg. Widjijono, S.U.

2014 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER GIGI

Fiber reinforced composite (FRC) merupakan material yang mengandung bahan utama yaitu matriks dan diperkuat oleh fiber. Aplikasi FRC di dalam rongga mulut sebagai kerangka gigi tiruan cekat membutuhkan sifat kekuatan tarik yang cukup untuk menahan gaya mastikasi. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan kekuatan tarik adalah alkalisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kekuatan tarik FRC dengan fiber sisal (Agave sisalana) teralkalisasi dan non-alkalisasi. Bahan penelitian ini adalah FRC dengan matriks flowable composite (Master Flow, Brazil) dan fiber sisal (Agave sisalana) (Balittas, Indonesia). Ukuran cetakan sampel sesuai ASTM D638-02a yaitu 32x10x2mm dengan area uji 10x3x2mm. Penelitian ini menggunakan 8 buah sampel kemudian dibagi menjadi 2 kelompok perlakuan (n=4) yaitu alkalisasi dengan perendaman fiber dalam larutan NaOH 5% selama 4 jam kemudian dikeringkan di dalam oven selama 24 jam dengan suhu 80oC dan yang tidak di alkalisasi sebagai kontrol. Sampel disinari menggunakan light curing unit selama 20 detik kemudian direndam dalam akuades selama 24 jam dengan suhu 37ºC. Kekuatan tarik diukur dengan menggunakan universal testing machine dengan kecepatan tarik 1 mm/menit. Data kekuatan tarik kemudian dianalisis secara statistik menggunakan independent t-test. Hasil penelitian menunjukkan rerata kekuatan tarik FRC dengan fiber sisal (Agave sisalana) alkalisasi 46,97± 4,40 MPa dan non-alkalisasi 28,40 ± 5,33 MPa. Hasil independent t-test menunjukkan terdapat perbedaan kekuatan tarik yang bermakna antara fiber teralkalisasi dan fiber non-alkalisasi (p<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah kekuatan tarik FRC dengan fiber sisal (Agave sisalana) teralkalisasi lebih tinggi dibandingkan FRC dengan fiber sisal (Agave sisalana) non-alkalisasi. Kata kunci: FRC, fiber sisal, alkalisasi, kekuatan tarik

Fiber reinforced composite (FRC) is a material that contains a matrix as the main ingredient and is reinforced with fibers. FRC application in the oral cavity as a framework fixed denture requires considerable tensile strength to withstand the mastication force. One of the factors that can increase the tensile strength is alkalization. This study was to determine the differences in the tensile strength between FRC with alkalized sisal fiber (Agave sisalana) and the non-alkalized one. This research material was FRC with flowable composite matrix (Master Flow, Brazil) and sisal fiber (Agave sisalana) (Balittas, Indonesia). The size of the sample mold was based on ASTM D638-02a that is 10x3x2mm with the test area of 32x10x2mm. This study used 8 samples which were then divided into 2 treatment groups (n=4). The first was the alkalization carried out by soaking the fiber in 5% NaOH solution for 4 hours which was then dried in an oven for 24 hours at 80° C and the second was the non-alkalized fiber as a control group. Samples were irradiated using a light curing unit for 20 seconds and then soaked in distilled water for 24 hours at 37º C. The tensile strength was measured using the universal testing machine at a speed of 1mm/min. Tensile strength data were analyzed statistically using independent t-test. The results showed that the average tensile strength of FRC with the alkalized sisal fiber (Agave sisalana) was 46.97 ± 4.40 MPa and that with nonalkalization was 28.40 ± 5.33 MPa. The independent t-test indicated that there was a significant difference in tensile strength between the alkalized and the nonalkalized fiber (p <0.05). This study reveals that the tensile strength of FRC with the alkalized sisal fiber (Agave sisalana) was higher than that of the non-alkalized sisal fiber (Agave sisalana). Key word: FRC, sisal fiber, alkalization, tensile strength

Kata Kunci : FRC, fiber sisal, alkalisasi, kekuatan tarik