Laporkan Masalah

KOMUNITAS COSPLAY (Studi Tentang Kaum Muda Yogyakarta dalam Mengimitasi Cosplay dalam Budaya Pop Jejepangan)

DITYA ASRI P, Drs. Suharman, M.Si.

2014 | Skripsi | Sosiologi

Perkembangan teknologi informasi membuat perkembangan industri hiburan Jepang juga semakin pesat, termasuk budaya popnya. Ekspansi melalui media-media massa merupakan ujung tombak dari perkembangan budaya pop tersebut. Di Indonesia, lebih khususnya lagi di Yogyakarta budaya pop Jepang yang terkenal dan sangat banyak penggemarnya adalah berupa anime, manga, Harajuku Style, J-Music, dan Tokusatsu. Keberadaannya sangat memberi dampak bagi kehidupan kaum muda di Yogyakarta Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sebenarnya identitas Jejepangan dalam komunitas cosplay di Yogyakarta dimaknai oleh para anggotanya serta pola interaksinya sehingga komunitas itu dapat terbentuk. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, penelitian ini mengambil enam orang informan dengan teknik purposive dimana para informan telah dikriteriakan sebelumya. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi langsung dengan panduan interview guide, kemudian pengolahan data dengan pengelompokan data terlebih dahulu, interpretasi, dan menarik kesimpulan. Setelah dilakukan analisa data, penulis mendapati bahwa dengan adanya proses imitasi, kegiatan Cosplay (Costum Play) itu mengharuskan para cosplayer untuk memerankan dan menirukan tokoh-tokoh yang ada dalam budaya pop Jepang, sesuai dengan aslinya, mulai dari kostum hingga karakternya. Melalui komunitas cosplay, para kaum muda di Yogyakarta dapat mengekspresikan atau mengaktualisasikan diri mereka dalam hal fashion, sehingga melahirkan identitas baru yang dikenal sebagai identitas Jejepangan. Identitas ini yang membuat mereka menjadi berbeda dengan anak-anak muda lainnya. Bentuk pengekspresian diri dalam bercosplay memberikan nilai dan makna tersendiri bagi para cosplayernya, yaitu sebagai sebuah bentuk kreatifitas, meningkatkan rasa percaya diri, mendapat ketenaran dan kebanggaan, pengorbanan, dan juga sebagai kesenangan. Hal ini memberi gambaran bahwa budaya pop Jepang telah menjadi salah satu referensi bagi para anak muda untuk terjun dalam kegiatan yang lebih positif.

The development of IT made development Japanese entertainment industry grow faster, include its pop culture. The expantion through mass media are first force from that pop culture development. In Indonesia, especially at Yogyakarta, the most famous and almost fanatic Japanese pop culture are Anime, Manga, Harajuku Style, J-Music, and Tokusatsu. They gave big impact for the youth in Yogyakarta. The aim of the research are used to know how the exact of Jejepangan identity in cosplay community in Yogyakarta sensed by the members and pattern of their interaction, so that community can be made. By using the descriptive qualitative research method, this research took six informans by using purposive technique where they have categorized before. The collecting data was done by indepth interview and direct observation through interview guide. The data was processed by grouping the data first, then interpretation, and take conclusion. After analizing the data, the writer got that imitation process in cosplay activity should made the cosplayers to act and imitate the figures of Japanese pop culture as real as the costume to the characters. Through this cosplay community, the youth in Yogyakarta could expressed or actualized themselves in fashion, so it turned up new identity called Jejepangan identity. It made them look different from the others. The form of self expression in cosplay gave value and meaning for the cosplayers as the form of creativity, increase self confidence, look for the famous and proud, sacrifice, and also happiness. It gave description that Japanese pop culture has been one of references for the youth to act more positive.

Kata Kunci : Budaya Pop Jepang, Komunitas, Cosplay, Imitasi


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.