EFEK BERKUMUR MINYAK KELAPA MURNI TERHADAP JUMLAH KOLONI Streptococcus alpha haemoliticus PADA PLAK GIGI

ANUGERAH PEKERTI A., Dr. drg. Juni Handajani, M.Kes.

2014 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER GIGI

Plak gigi merupakan salah satu deposit yang terdiri dari kumpulan bakteri pada permukaan gigi. Plak gigi merupakan faktor utama penyebab berbagai penyakit gigi dan mulut. Streptococcus alpha haemoliticus merupakan bakteri yang menginisiasi terbentuknya plak gigi. Minyak kelapa murni diketahui mempunyai potensi untuk menghambat pertumbuhan bakteri, termasuk golongan Streptococcus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah koloni Streptococcus alpha haemoliticus pada plak gigi sebelum dan setelah berkumur dengan minyak kelapa murni. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental kuasi. Subjek penelitian berjumlah 14 orang untuk setiap kelompok perlakuan. Kriteria subjek penelitian antara lain memiliki skor plak = 2 menurut kriteria Loe dan Silness (1964) dan memiliki kurang dari 5 gigi karies yang belum mencapai kedalaman pulpa. Plak gigi diambil saat sebelum dan sesudah berkumur. Berkumur dilakukan selama 30 detik, menggunakan minyak kelapa murni ataupun chlorhexidine gluconate 0,2% sebagai kontrol positif. Sampel plak kemudian ditanam pada media agar darah dan diinkubasi 2 x 24 jam. Koloni bakteri yang dihitung adalah koloni yang berbentuk bulat dan berwarna hijau terang. Hasil perhitungan selisih jumlah koloni diuji menggunakan uji independent T test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak kelapa murni dapat menurunkan jumlah koloni Streptococcus alpha haemoliticus pada plak gigi hingga 84,5x103 koloni. Hasil analisis statistik menunjukkan perbedaan bermakna antara penurunan jumlah koloni bakteri pada plak gigi dari subjek berkumur minyak kelapa murni dan chlorhexidine gluconate 0,2%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah minyak kelapa murni dapat menurunkan jumlah koloni bakteri Streptococcus alpha haemoliticus pada plak gigi, namun besarnya penurunan tersebut lebih kecil dibandingkan dengan efek chlorhexidine gluconate 0,2%.

Dental plaque is a deposit that consists of bacterial colony on the tooth surface. Dental plaque is the main factor causing various dental and oral diseases. Streptococcus alpha haemoliticus is a bacterium that initiates the formation of dental plaque. Virgin coconut oil can potentially inhibit the growth of bacteria, including the Streptococcus group. This study aimed to know the number of Streptococcus alpha haemoliticus colony on the plaque before and after gargling with the oil. The study used a quasy experimental method. The subject was 14 people for every treatment group. The criterion of the observed subject was that their plaque reached score 2 (Loe and Silness, 1964) and they had less than 5 dental caries without pulp tissue involvement. The plaque was taken before and after a 30-second gargling treatment using the oil and chlorhexidine gluconate 0.2% as the control group. The plaque sample was then plated and incubated in the blood agar for 2x24 hours. Target colonies to be observed were the one which was round and bright green. The data were analyzed statiscally using independent t-test. The result showed the oil could decrease the number of Streptococcus alpha haemoliticus colony on the plaque down to 84.5x103 colonies. The statistical analysis indicated there was a valuable difference between the decreased number of bacterial colony on the dental plaque of the subjects who gargled with the oil and chlorhexidine gluconate 0.2%. In conclusion, the virgin coconut oil could decrease the number of bacterial colony of Streptococcus alpha haemoliticus on the dental plaque. However, the decrease was smaller compared to that of the effect of chlorhexidine gluconate 0.2%.

Kata Kunci : minyak kelapa murni, berkumur, Streptococcus alpha haemoliticus