Laporkan Masalah

KELAYAKAN DAN NILAI TAMBAH INDUSTRI RUMAH TANGGA KETELA POHON DI KECAMATAN PONJONG KABUPATEN GUNUNGKIDUL

NURINA SOFIANA, Dr. Ir. Any Suryantini, MM.

2014 | Skripsi | SOS.EK. PERTANIAN (AGROBISNIS)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan, besar nilai tambah dan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tambah industri rumah tangga ketela pohon di Desa Bedoyo dan Desa Sumebergiri, Kecamatan Ponjong, Daerah Istimewa Yogyakarta. Terdapat dua jenis industri rumah tangga ketela pohon, yaitu krecek dan lempeng. Kelayakan industri rumah tangga ketela pohon dihitung menggunakan R/C ratio, /C ratio, breakeven point(BEP), dan analisis sensitivitas. Nilai tambah industri rumah tangga ketela pohon dihitung menggunakan analisis nilai tambah metode Hayami. Data nilai tambah dan penyusun nilai tambah diuji menggunakan uji normalitas dan uji asumsi klasik (autokorelasi, multikolinieritas, heterokedastisitas). Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tambah industri rumah tangga dihitung menggunakan analisis regresi berganda metode OLS (Ordinary Least Square). Hasil dari analisis data menunjukkan bahwa : 1) Industri rumah tangga krecek dan lempeng berdasarkan nilai R/C ratio, /C ratio, breakeven point, dan analisis sensitivitas layak untuk dikembangkan. 2) Industri rumah tangga ketela pohon memberikan nilai tambah olahan krecek mentah Rp 2.067,38/kginput, krecek matang Rp. 2.749,51/kginput, dan lempeng Rp. 16.823,83/kginput. 3) Analisis regresi faktor-faktor yang menentukan nilai tambah menunjukkan faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan pada besarnya nilai tambah adalah harga produk jadi dan jumlah bahan baku (input). Industri rumah tangga ketela pohon di Kecamatan Ponjong Kabupaten Gunungkidul layak untuk dikembangkan. Kata kunci : Industri rumah tangga, Kelayakan Usaha, Ketela Pohon, Nilai Tambah

This research aims to determine the business feasibility, added value, and the factors that affect the added value of each cassava home industries in Bedoyo and Sumbergiri village, Ponjong district, Gunungkidul regency, Yogyakarta Province. There are two kinds of cassava home industries, they are krecek and lempeng. The feasibilty of cassava agroindsutry is calculated with R/C ratio, /C ratio, breakeven point, and sensitivity analysis. The value-added data are calculated by using Hayami’s method of value-added analysis. The added value data and its factors are tested by normality and classical assumptions test (autocorrelation, multicoliniearity, heteroskedasticity). The factors that influence the additional value of cassava home industries are analyzed by multiple linear regression in OLS method. The result of data analysis showed that : 1) Krecek and lempeng home industries that is based on R/C ratio value, /C ratio value, break event point analysis and senstivity analysis are feasible. 2) Added value of proccessed raw krecek by Rp 2.067,38/kginput, fried krecek Rp. 2.749,51/kginput,and lempeng Rp. 16.823,83/ kginput.3) Multiple linear regression analysis on factors that determine the additional value showed the factors that significally influence the amount of added value are the product price and total raw materials. Therefore, this research concludes that cassava home industries in Ponjong District Gunungkidul regency are beneficial and feasible to develop. Keywords : Cassava, Feasibility, Home Industry, Value-added

Kata Kunci : Industri rumah tangga, Kelayakan Usaha, Ketela Pohon, Nilai Tambah


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.