KARAKTERISTIK ASPAL PERTAMINA DENGAN PENAMBAHAN ASPAL DESTILASI TAR CANGKANG KELAPA SAWIT
WAHYU ADITYA RUDI NUGROHO, Ir. Heru Budi Utomo, MT.
2014 | Tugas Akhir | D3 TEKNIK SIPILSaat ini jumlah penduduk di Indonesia semakin meningkat, dan semua kegiatan perekonomian tidak akan terlepas dari kegiatan yang namanya trasportasi atau jalan. Hal ini mengakibatkan bertambahnya jumlah volume kendaraan yang melintas dan beroperasi dalam keseharianya. Banyaknya proyek dan program untuk pembenahan transportasi yang telah diagendakan oleh pemerintah, sehingga membutuhkan ketersediaan material jalan yang begitu banyak untuk memenuhi kebutuhan pembangunan jalan. Namun dalam hal ketersediaan bahan baku aspal, kenyataannya ketersediaan minyak bumi sebagai bahan dasar pembuatan aspal saat ini semakin menipis. Kemudian perlu adanya cara untuk menysiasati penggunaan aspal, selain dengan menambahkan campuran kedalam aspal, perlu adanya inovasi-inovasi baru dalam dunia pembangunan jalan. Sehingga timbul ide baru untuk mendapatkan aspal dari bahan lain dengan inovasi aspal yang berasal dari hasil destilasi tar cangkang kelapa sawit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah aspal dari cangkang kelapa sawit dapat memenuhi persyaratan untuk bahan tambah dalam pembuatan jalan, untuk mengetahui pula kualitas dari aspal sawit itu sendiri yang diharapkan dapat digunakan sebagai bahan tambah bahkan pengganti aspal minyak bumi. Penelitian ini sebagian besar menggunakan semua alat-alat yang dibutuhkan dalam pengujian sifat fisik aspal, untuk prosesnya pengujian dan alat sesuai dengan buku “Petunjuk Praktikum Jalan Raya†PDTS UGM. Penelitian dilakukan di Laboraturium Perkerasa Jalan Raya PDTS UGM Yogyakarta menggunakn bahan aspal pertamina dengan bahan tambah aspal hasil destilasi tar tempurung kelapa sawit. Aspal yang diuji ini, memenuhi beberapa spesifikasi aspal minyak penetrasi 80 yaitu berat jenis, penurunan berat, dan penetrasi setelah penurunan berat pada aspal. Sedangkan pengujian titik lembek, titik nyala dan titik bakar aspal hanya masuk spesifikasi pada kadar campuran aspal sawit 3%, dan 6% saja untuk aspal minyak penetrasi 80. Pada pengujian titik nyala dan titik bakar untuk kadar campuran hanya sampai 12% saja yang masuk dalam spesifikasi aspal minyak penetrasi 40. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, diketahui bahwa aspal pertamina dengan penambahan aspal sawit dapat dipergunakan untuk perencanaan campuran aspal sampai kadar 6% pada spesifikasi aspal minyak penetrasi 80.
At present the total population in Indonesia is increasing, and all economic activities will not be separated from the activities of the transportation or road name. This resulted in the increase of the volume of passing vehicles and operate in everydays. The number of projects and programs for transportation improvements that have been scheduled by the government, thus requiring the availability of material that so many roads to meet the needs of road construction. But in terms of availability of raw materials asphalt, in fact the availability of petroleum as a base for the manufacture of asphalt at this time are running low. Then need a way to stategy use of asphalt, in addition to adding the mixture into the asphalt, the need for new innovations in the world of road construction. Causing new ideas to get the bitumen from other materials with asphalt innovations derived from the distillation of tar oil palm shell. The purpose of this study was to determine whether the bitumen from oil palm shells can be added to meet the requirements for materials in road construction, to determine also the quality of asphalt oil itself is expected to be used as an ingredient added even replacement of petroleum asphalt. These studies mostly using all the tools needed for testing the physical properties of asphalt, for the testing process and tools according to the book \\"Practical Tips Highways\\" BIP UGM. Laboratory studies were conducted in the BIP Hard Road asphalt material to use your UGM pertamina with added ingredients tar asphalt distillation of oil palm shell. This tested asphalt, petroleum asphalt meets specifications for the penetration of 80 specific gravity, weight, and penetration of the asphalt after weight loss. While testing the softening point, flash point and burning point only makes the specification of asphalt mix asphalt oil at levels of 3% and 6% only for petroleum asphalt penetration 80. On testing the flash point and burning point for the content of the mixture only to 12% are included in the specification of oil bitumen of penetration 40. Based on the results of testing has been done, it is known that the addition of asphalt bitumen Pertamina oil can be used for planning of the asphalt mixture until the level of 6% on petroleum bitumen of penetration 80 specifications.
Kata Kunci : -