Laporkan Masalah

PERTUMBUHAN SPASIAL KLASTER INDUSTRI KECIL DI WILAYAH PERI-URBAN YOGYAKARTA

RESHINTA H, Iwan Suharyanto, ST, M.Sc.

2014 | Skripsi | PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Wilayah peri-urban merupakan wilayah interface antara perdesaan dengan perkotaan. Wilayah ini memiliki percampuran sifat perkotaan dan perdesaan yang tercermin pada berkurangnya penggunaan lahan pertanian menjadi perumahan dan industri. Carter (1981) menyebutkan bahwa industri yang berada di wilayah periurban merupakan industri besar yang membutuhkan lahan luas dengan proses produksi yang panjang. Namun terdapat juga kegiatan industri kecil yang tumbuh di wilayah peri-urban Yogyakarta dan diikuti dengan industri kecil sejenis yang menempati lokasi berdekatan sehingga membentuk klaster industri. Malmberg dan Maskell (2001) menjelaskan analisis tentang pengelompokan spasial dalam klaster merupakan konsep awal yang membahas tentang peran kedekatan, ruang, dan lingkungan yakni merupakan aspek penting dalam geografi ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pertumbuhan spasial klaster industri kecil dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhannya di wilayah periurban Yogyakarta Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus eksploratoris dengan pengumpulan data melalui observasi lapangan dan wawancara. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dan stratified random sampling terhadap pelaku usaha di dalam klaster. Analisis terhadap pola pertumbuhan spasial klaster dilakukan dengan menggambarkan pertumbuhan jumlah pelaku saha dan lokasinya dari tahun ke tahun. Sementara faktor-faktor yang mempengaruhi dilakukan dengan analisis berdasarkan sejarah, pertumbuhan, dam pola yang terbentuk didalam klaster. Dari penelitian ini, didapatkan bahwa pertumbuhan klaster berkaitan dengan sejarah dan awal mula munculnya klaster. Klaster tumbuh dan berkembang melalui beberapa tahap perkembangan klaster yang sama, yakni emergence, growth, sustainment. Pola pertumbuhan setiap klaster industri di wilayah peri-urban memiliki pola yang berbeda-beda, tetapi memiliki kecenderungan pola pertumbuhan yang linier dan menyebar di lingkungan neighborhood. Faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan suatu klaster adalah karena adanya ekonomi eksternal yang timbul akibat kedekatan spasial di dalam klaster dan aksi bersama yang dilakukan antar pelaku usaha. Hal ini menyebabkan adanya transfer pengetahuan dan kemampuan serta meningkatkan inovasi di dalam klaster. Klaster industri di wilayah peri-urban mendapatkan keuntungan sebab memiliki akses yang baik terhadap informasi dan jaringan jalan karena dekat dengan kota dan karakter guyup serta gotong royong masyarakat perdesaan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan klaster. Kata Kunci: Pertumbuhan Spasial, Industri Kecil, Klaster Industri, Peri-Urban, Yogyakarta

Peri-urban area is considered as an interface between rural and urban area. This area has mixed rural and urban characteristic which is reflected by land conversion from agricultural to industrial and settlement land use. Carter (1981) explained that industries in the peri-urban area are big scale industries which require large areas of land with long production process. Besides, there are also smaller scale industries which grow in the peri-urban area of Yogyakarta. These industries stimulate the development of small scale industries with common characteristic and create cluster area afterwards. Malmberg and Maskell (2001) noted the analysis of spatial clustering bring the fore concepts such as proximity, space, place, and milieu. These concepts become the focal points for research in economic geography. The aim of this research is to portray the spatial growth of these small scale industries and to identify the factors causing their growth in the peri-urban area of Yogyakarta. This research was carried out through exploratory case study, with field survey and interview. The business owners in each industrial cluster were participated in order to collect the data with purposive and stratified random sampling. The pattern of the cluster’s spatial growth analysis is performed by mapping the growth of the business each year. The influence factors analysis is done by analyzing the cluster’s history, growth, and patterns formed. From this research, can be concluded that the industrial cluster’s growth is widely related to the early stage of the cluster. The cluster grows and develops through some similar cluster development steps, emergence, growth, and sustainment. The pattern of each cluster industry in peri-urban area has different characteristic, but it tends to be linier and spreading all over the neighborhood area. The main factor that influence the industrial cluster growth is the external economies aspect. It is built by the spatial proximity of the cluster and the joint action done by the business owners. They enable the knowledge and skills transfer to happen so innovation of the cluster may be increased. Industrial cluster in the peri-urban area gets benefit from good access to information and the short distance to cities. Moreover, the rural society has harmonious and cooperative characteristic which highly encourage the cluster’s growth. Keywords: Spatial Growth, Small-Scale Industries, Industrial Cluster, Peri-Urban, Yogyakarta

Kata Kunci : Pertumbuhan Spasial, Industri Kecil, Klaster Industri, Peri-Urban, Yogyakarta


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.