TERJEMAHAN DONGENG TENNIN NYOOBOO (MUKASHI BANASHI)
MUHAMMAD NURROSYID I, Santi Andayani, S.S., M.A.
2014 | Tugas Akhir | D3 BAHASA JEPANGTugas Akhir ini berjudul “TERJEMAHAN DONGENG TENNIN NYOOBOOâ€. Dongeng ini dipilih karena belum pernah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, serta isi ceritanya mengandung nilai-nilai positif yang dapat disampaikan kepada pembaca. Dalam menerjemahkan dongeng ini, metode yang digunakan adalah metode komunikatif. Metode komunikatif adalah sebuah metode penerjemahan yang berusaha mempertahankan makna kontekstual yang tepat dari bahasa sumber, sehingga baik isi maupun bahasanya dapat diterima dan dipahami oleh pembaca. Tennin Nyooboo bercerita tentang kehidupan seorang penebang pohon dan seorang bidadari. Penebang pohon mencuri selendang milik bidadari ketika ia sedang mandi di sungai yang ada di bumi, sehingga bidadari tidak dapat kembali ke surga dan akhirnya mereka menikah. Suatu hari, selendang yang disembunyikan oleh penebang pohon ditemukan oleh bidadari sehingga bidadari dapat kembali lagi ke surga. Pemuda penebang pohon yang ingin sekali menyusul istrinya, diberi beberapa persyaratan oleh bidadari maupun ayah bidadari. Pada akhirnya penebang pohon berhasil mengerjakan semua persyaratan tersebut, dan diizinkan hidup di surga. Akan tetapi di akhir cerita ini, ayah bidadari menjebak sang penebang pohon, sehingga bidadari dan penebang pohon terpisah lagi dan mereka memutuskan untuk bertemu setahun sekali yaitu yakni pada tanggal 7 Juli (Tanabata no Hi). Ada beberapa nilai positif yang terkandung dalam dongeng ini, antara lain: a) apapun alasannya, kebohongan itu tidak baik dan dapat mencelakakan diri sendiri, b) suatu niat yang baik harus disertai dengan cara yang baik untuk mewujudkannya, c) seseorang harus memiliki semangat kerja keras agar berhasil memperoleh sesuatu yang diinginkan.
The title of this final project is \\"The Translation of Tennin Nyooboo Fairy Tale\\". This fairy tale is chosen because it has not been translated yet before into Indonesian language and contains positive values that can be delivered to readers. The method of translating this fairy tale is communicative method. The communicative method is one of translation methods that maintains the true contextual meaning from it source language, so the content of this fairy tale and its language can be accepted and understood by readers. Tennin Nyooboo tells about the life of a lumberjack and a fairy. The lumberjack kidnapped fairy‟s scarf when the fairy was bathing in the river on earth, until she could not return to heaven. Then both of them got married. One day the scarf was found and finally she could return again to heaven. The Lumberjack had a desire to follow his wife, so he was given some requirements by the fairy and her father. Finally he had been successfully working on her job, and allowed to live in heaven. But at the end of this fairy tale the fairy‟s father trapped the lumberjack. Finally they separated again and they decided to meet once a year on 7th July (Tanabata no Hi). Some values are contained in this fairy tale, among others: a) whatever the reason, lying is not good and harm themselves. b) a good intention must be accompanied by a true way to make it happen, c) a person must have a spirit of hard work to get something that they want.
Kata Kunci : Tennin Nyooboo, dongeng, terjemahan, metode komunikatif