Penentuan Prioritas Produk Susu Bubuk dengan Kombinasi Bahan Baku Kedelai, Susu Kambing Etawa, dan Bee Pollen Sesuai Persepsi Konsumen Menggunakan Metode Analysis Hierarchy Process (AHP) dan Analisis Kelayakan Finansial Terhadap Produk Alternatif Terbaik (Studi Kasus di Kecamatan Depok, Sleman Yokyakarta)

NASIKIN, Dr. Atris Suyantohadi, STP., MT.

2014 | Skripsi | TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

Produk susu bubuk kambing etawa yang berada dipasaran masih kurang diminati karena terdapat beberapa faktor atau kriteria permasalahan terkait pada produk sehingga masih kurang diminati konsumen. pada penelitian ini dilakukan kombinasi beberapa bahan baku sehingga diharapkan didapat produk susu bubuk yang sesuai dengan kriteria konsumen. Penelitian ini menggunakan kombinasi bahan baku kedelai dan susu kambing etawa serta bee pollen sebagai penambah atau penunjang nutrisi. Penelitian ini dilakukan guna mendapatkan faktor, sub faktor, dan altenatif susu bubuk kombinasi yang sesuai dengan persepsi konsumen menggunakan metode Analysis Hierarchy Process (AHP) serta analisis kelayakan finansial terhadap produk alternatif terbaik. Produk ini diharapkan dapat diaplikasikan menjadi sebuah industri skala rumah tangga. Dari penelitian yang telah dilakukan, faktor dan sub faktor yaitu rasa (manis 30% dan manis 50%), kemasan (desain kemasan dan informasi), berat (100—200 gram dan >200 gram), aroma susu (susu kedelai dan susu kambing), dan warna (putih dan putih kekuningan). Hasil perhitungan (AHP), yaitu : faktor prioritas rasa (41,07%), faktor alternatif prioritas rasa Soy Milk Mix A (43,56%), faktor alternatif kemasan Soy Milk Mix C (42,23%), faktor alternatif berat Soy Milk Mix A (42,23%), faktor alternatif aroma Soy Milk Mix B (48,55%), dan faktor alternatif warna Soy Milk Mix A (52,51%). Produk Alternatif, yaitu Soy Milk Mix A (65% kedelai, 35% susu kambing etawa, dan 5 gram bee pollen) (43,76%), Soy Milk Mix B (50% kedelai, 50% susu kambing etawa, dan 5 gram bee pollen) (29,57%), dan Soy Milk Mix C (35% kedelai, 65% susu kambing etawa, dan 5 gram bee pollen) (26,94%). Hasil analisis kelayakan finansial terhadap alternatif yang terpilih, Analisis Break Event Point (BEP) sebanyak 751 kemasan per tahun, Payback Period (PBP) pada periode pertama memiliki nilai Rp 808.264.000, Net Present value (NPV) Rp. 2.965.847.244 (positif), Internal Rate of Return (IRR) diatas 60%, Benefit / Cost Ratio (B/C Ratio) adalah 1,012 lebih besar dari 1, dari hasil semua perhitungan finansial yang dilakukan maka rancangan industri layak dijalankan dan akan mendatangkan keuntungan di masa mendatang

Etawa goat milk powder products which are in demand in the market is still lacking because there are several factors or criteria issues related to a product that is less attractive to consumers. In this research several raw materials are combined to get powdered milk product in accordance with the criteria of the consumer. This research are using material combination of soybean and etawa goat milk and bee pollen as a supplement or nutritional support. This research was conducted in order to obtain the factors, sub-factors and powder milk alternative combinations according to consumer perceptions using method of Analysis Hierarchy Process (AHP) and financial feasibility analysis of best alternative product. the product was expected that it can be applied into a household scale industries. From the research that has been done, the factors and sub-factors: taste (sweet 30% and 50%), packaging (packaging design and information), weight (100-200 g and > 200 g), the smell of milk (soy milk and goat's milk ), and color (white and yellowish white). The result of the calculation (AHP), namely: a sense of priority factor (41,07%), a factor alternate Mix Soy Milk taste priority A (43,56%), a factor alternate packaging Soy Milk Mix C (42,23%), heavy alternative factor Soy Milk Mix A (42,23%), a factor alternate scents Soy Milk Mix B (48,55%), and a factor alternate colors Soy Milk Mix A (52,51%). Alternative product, namely Soy Milk Mix A (65% of soy, 35% etawa goat milk, and 5 grams of bee pollen) (43,76%), Soy Milk Mix B (50% of soy, 50% etawa goat milk and 5 grams bee pollen) (29,57%), and soy Milk Mix C (35% of soy, 65% etawa goat milk, and 5 grams of bee pollen) (26,94%). The results of a financial feasibility analysis of priority alternative product, Analysis Break Even Point (BEP) 751 packs per year, payback period (PBP) in the first period has a value of Rp 808.264.000, net present value (NPV) of Rp. 2.965.847.244 (positive), Internal Rate of Return (IRR) above 60%, Benefit / Cost Ratio (B / C ratio) is 1,012 greater than 1, the results of all calculations performed financially viable from the design industry and will bring profits in the future

Kata Kunci : Kedelai, Susu Kambing Etawa, Bee Pollen, Analysis Hierachy Process, Analisis Kelayakan Finansial