EFISIENSI USAHATANI TEBU DI KABUPATEN PURWOREJO

DEWI INTAN FEBIANTI, Dr. Jamhari, S.P, M.P.

2014 | Skripsi | SOS.EK. PERTANIAN (AGROBISNIS)

Gula merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat yang meningkat kebutuhannya seiring bertambahnya jumlah penduduk. Saat ini produksi gula dalam negeri belum mampu memenuhi kebutuhan konsumsi. Alokasi penggunaan faktor produksi menentukan produksi yang dihasilkan, semakin optimal penggunaannya maka produksi tebu juga akan meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi tebu, mengetahui efisiensi alokatif penggunaan faktor-faktor produksi usahatani tebu, mengetahui pendapatan dan keuntungan dalam usahatani tebu dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani tebu. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja yaitu di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah dengan responden sebanyak 60 petani. Hasil analisis regresi menunjukan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi tebu di Kabupaten Purworejo adalah luas lahan, bibit, jumlah phonska, jumlah pestisida, tenaga kerja garap dan panen. Hasil perhitungan efisiensi alokatif dihitung menggunakan fungsi Ki, nilai Ki menunjukan angka lebih dari 1 yang berarti usahatani tebu di Kabupaten Purworejo belum efisien secara alokatif sehingga perlu di tambah penggunaannya. Pendapatan usahatani tebu per hektar adalah Rp. 19.824.598,85 dan keuntungan per hektar adalah Rp. 16.785.428,07. R/C rasio usahatani tebu di Kabupaten Purworejo adalah 2,19 menunjukan usahatani layak untuk terus diusahakan. Berdasarkan analisis regresi faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya pendapatan usahatani tebu di Kabupaten Purworejo adalah luas lahan, harga bibit yang dinormalkan, harga phonska yang dinormalkan, harga tenaga kerja garap dan tenaga kerja panen yang dinormalkan. Kata kunci : Efisiensi Alokatif, Pendapatan dan Keuntungan, Produksi, Tebu

Sugar is one of the most crusial comodity that the demand continue to increase along with population growth. Nowdays, Indonesia’s sugar production can not be able to meet the demand. Optimal allocation of factors production can deliver optimum production of sugarcane with the appropriate combination of its resources. This study was undertaken to identify the factors affecting sugarcane production in Purworejo, to identify allocative efficiency of sugarcane farming, to identify the revenue and profit of sugarcane farming and to identify the factors affecting revenue of sugarcane’s farmers in Purworejo. Data were analyzed using descriptive statistics. The location of the study has been chosen in Purworejo, Middle Java. Data were collected from 60 sugarcane farmers. The result showed that factors affecting sugarcane production in Purworejo were land use, seeds, phonska, pesticide, on farm labour and harvest labour. Allocative efficiency was examined by Ki function, Ki showed > 1. It means that all significant major inputs were not optimum. The allocative efficiency could be achieved by increasing of existing production inputs. Net revenue was Rp. 19.824.598,85 per hectare and the profit per hectare was Rp. 16.785.428,07. Sugarcane farming R/C ratio in Purworejo was 2,19 (R/C > 1). It showed that is suitable to be extend. The analysis revelaed that factors affecting revenue of sugarcane farming were land use, normalized seeds price, normalized phonska price and normalized labour price. Keywords : Allocative Efficiency, Net Revenue and Profit, Production, Sugarcane.

Kata Kunci : Efisiensi Alokatif, Pendapatan dan Keuntungan, Produksi, Tebu