Laporkan Masalah

REKONSTRUKSI PENAMPANG STRUKTUR SEIMBANG (BALANCED CROSS-SECTION) PADA AREA REMBESAN GAS DI FORMASI RAMBATAN, KALI PEKACANGAN, KECAMATAN BANJARMANGU, KABUPATEN BANJARNEGARA

MOCHAMAD AZIS QOSIM NUR SECHA, Salahuddin Husein, S.T.,M.Sc.,Ph.D

2014 | Skripsi | TEKNIK GEOLOGI

Cekungan Serayu Utara merupakan salah satu dari dua cekungan yang menyusun Jawa Tengah. Di cekungan ini, banyak dijumpai rembesan hidrokarbon (minyak dan gas bumi) di permukaan, sebagai salah satu tanda aktifnya sistem petroleum. Meski demikian, kompleksitas geologi yang dimiliki cekungan ini membuatnya dikenal sebagai “terra incognita” dalam dunia eksplorasi migas di Pulau Jawa. Sebagai salah satu manifestasi permukaan, rembesan hidrokarbon dapat menjadi jendela dan titik tolak pendekatan dalam mempelajari kondisi geologi bawah permukaan bagi unsur-unsur penting dalam sistem petroleum. Berlandaskan pemahaman tersebut, penelitian ini bermaksud untuk mempelajari faktor-faktor geologi yang pernah bekerja di Cekungan Serayu Utara yang mengontrol terjadinya rembesan hidrokarbon di Desa Sijenggung, Kecamatan Banjarmangu, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Di permukaan, rembesan tersebut terjadi pada singkapan Formasi Rambatan yang berumur Miosen Awal - Miosen Tengah. Pendekatan yang dipergunakan adalah pengumpulan data-data geologi permukaan, berupa pengukuran data struktur geologi dan stratigrafi. Daerah penelitian terletak di Kali Pekacangan. Peristiwa tektonik yang menyusun daerah penelitian dimulai dengan penurunan Cekungan Serayu Utara sebagai cekungan belakang busur (back-arc basin), berubah menjadi busur vulkanik di Miosen Akhir, dan kemudian kembali menjadi cekungan belakang busur, dan membentuk lipatan kuat di Pliosen. Akhirnya, reaktivasi vulkanisme terjadi di Pleistosen. Proses tektonik ini mempengaruhi pengendapan Formasi Rambatan yang terdiri dari serpih, napal, dan tuf. Dari analisis nannofosil, diketahui bahwa formasi ini diendapkan sampai Pliosen Awal. Ketebalan mula yang tebal (karena jangka panjang pengendapan) kemudian terlipat ganda akibat lipatan rebah dari kompresi Utara TimurLaut-Selatan BaratDaya akibat dari pembebanan tubuh gunungapi (volcanic load) di Plistosen. Ketebalan lapisan awal yang tebal ditambahkan dengan penggandaan lapisan oleh lipatan rebah memicu Formasi Rambatan matang dan mencapai gas window di Plistosen. Sesar – Sesar naik membagi seluruh lipatan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan memungkinkan hidrokarbon muncul dari batuan induk ke permukaan.

The North Serayu Basin is one of two basins in Central Java. In this basin, a number of hydrocarbon seepages have been reported, suggesting a petroleum system exists (Satyana, 2007). However, tectonic intricacy makes this area a relative “terra-incognita” in terms of Java exploration. As a surface manifestation, hydrocarbon seepage is a window to study subsurface geological conditions and the petroleum system. Therefore, this research focused on the geological factors that cause the hydrocarbon seepages at Sijenggung, Banjarmangu District, Banjarnegara Regency, Central Java. In the study area, gas seepage was found in the Rambatan Formation. The methods used in this study consist of surface geological data collecting, including geological structures and measured stratigraphic data. The study area is located in Pekacangan River. Tectonic events constructing the study area started with the subsidence of the North Serayu Basin as a back-arc basin in the Middle Miocene, changed into a volcanic arc in the Late Miocene, and then returned to back-arc setting, and experienced massive foldings in the Pliocene. Finally, reactivation of volcanism occurred in the Pleistocene. These tectonic events affected the deposition of the Rambatan Formation that consists of shale, marl, and tuff. From nannofossil analysis, it is known that this formation was deposited until Early Pliocene. The massive initial thickness (due to the long term of deposition) was then multiplied by extreme recumbent folding as the result of the north-south compression created by Pleistocene volcanic loading. The large initial thickness added to by the recumbent folding drove the Rambatan Formation to maturity and reached the gas window in the Pleistocene. Thrust faults divided the whole recumbent fold into smaller compartments, also allowed the hydrocarbon to dissipate directly from the source rock to the surface

Kata Kunci : rembesan hidrokarbon, Formasi Rambatan, lipatan rebah, Sijenggung, Cekungan Serayu Utara, Jawa Tengah


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.