ANALISIS KEUNGGULAN KOMPARATIF USAHATANI KEDELAI DI KABUPATEN BANTUL

AGATRI SILITONGA, Prof. Dr. Ir. Dwidjono H.D., M.S.

2014 | Skripsi | SOS.EK. PERTANIAN (AGROBISNIS)

Kedelai menjadi salah satu komoditas yang menjadi perhatian pemerintah karena tingkat konsumsi masyarakat akan kedelai sangat besar, tetapi tingkat produksinya rendah. Penelitian ditujukan untuk (1) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi kedelai di Kabupaten Bantul; (2) mengetahui kelayakan, titik BEP (Break Even Point) dan Shut Down Point usahatani kedelai di Kabupaten Bantul; dan (3) mengetahui keunggulan komparatif usahatani kedelai di Kabupaten Bantul. Untuk mengetahui faktor-faktor produksi yang mempengaruhi hasil produksi usahatani kedelai, maka data yang dikumpulkan ditabulasi kemudian dianalisis dengan menggunakan Regresi Linier Berganda dengan estimasi Ordinary Least Square (OLS). Untuk mengetahui kelayakan usahatani kedelai secara finansial dilakukan analisis R/C, sedangkan untuk mengetahui titik penutupan usaha dilakukan dengan analisis Shut Down Point. Dan untuk mengetahui keunggulan komparatif usahatani kedelai diketahui dengan metode PAM (Policy Matrix Analysis). Faktor – faktor yang mempengaruhi produksi kedelai di Kabupaten Bantul adalah luas lahan, jumlah benih, pupuk urea, pupuk kandang dan pestisida. Usahatani kedelai layak secara finansial dan mengalami break event pada nilai produksi Rp 5.255.392,85 per hektar per musim tanam, dengan harga jual di tingkat petani sebesar Rp. 5.853,43/kg. Usahatani harus dihentikan pada harga jual yang lebih kecil dari Rp 4.320,15/kg. Usahatani kedelai di Kabupaten Bantul pada saat penelitian memiliki keunggulan secara komparatif dan kompetitif dengan nilai PCR 0,73 dan DRC senilai 0,71.

Soybean is a comodity which has occupied the government’s centre stage because of its high number of consumption, but it cannot be fulfilled by domestic production. The objectives of the research were: (1) To find out the factors which influence the soybean production in Bantul Regency; (2) To find out the feasibility, Break Even Point and Shut Down Point of soybean farming in Bantul Regency; and (3) to find out the comparative advantage of soybean’s farming in Bantul Regency. The collected data were analyzed using Multiple Linier Regression method with Ordinary Least Square (OLS) estimation to find out the factors which influence the soybean production. The R/C and Shut Down Point analyses were used to find out the feasibility, Break Even Point and Shut Down Point of soybean’s farming. The PAM (Policy Matrix Analysis) method was used to find out the comparative and competitive advantage of soybean farming in Bantul Regency. The factors which influence the soybean production in Bantul are the widht of plant area, quantity of seeds, quantity of urea and kandang fertilizer, and the quantity of pesticide. The soybean’s farming is feaseable financially and the break even point of production value is at Rp 5.255.392,85 each hectare each periode, and with the Break Even Point of farmers’ selling price at Rp. 5.853,43 each kg. The farming should be stopped if the sellling price were Rp 4.320,15 each kg. The soybean farming in Bantul has both competitif and comparative advandges when the research was held, with the value of is PCR 0,73 and the value of DRC is 0,71.

Kata Kunci : Kedelai, Komparatif, DRC, PAM, BEP