Laporkan Masalah

Hubungan antara kadar plumbum (Pb) dalam darah dengan hipertensi

RIYADINA, Woro, Prof.dr. Mochamad Anwar, SpOG.,M.Med.Sc

2001 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Klinis

Pemaparan Pb pada kadar rendah yang berlangsung secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama akan menimbulkan dampak secara klinis. Tinggi rendahnya kadar Pb darah sebagai indikator biologis adanya pemaparan Pb yang sedang terjadi berhubungan dengan hipertensi dengan masih menjadi bahan perdebatan. Untuk itu perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menentukan perbedaan proporsi kejadian hipertensi pada kadar Pb darah tinggi dibandingkan kadar rendah. Penelitian ini dilakukan pada 130 orang petugas operator SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum) di wilayah Jakata Pusat dengan cara pengambilan sampel secara proporsional. Variabel yang diukur meliputi hipertensi (dependen) dan kadar Pb dalam darah (independen), sedangkan variabel konfondingnya meliputi masa kerja, umur, riwayat keluarga hipertensi, stres (gejala gangguan emosional), overweight (kelebihan berat badan) dan kebiasaan (merokok, konsumsi alkohol, konsumsi garam). Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dengan menggunakan instrumen kuesioner. Tekanan darah diukur dengan tensimeter digital dan analisis kadar Pb darah menggunakan metode AAS (Atomic Absorption Specrrophorometry) dengan GFA (Graphite Furnace Ammisation). Perbedaan preporsi hipertensi dianalisis dengan uji Kai-Kuadrat dan perbedaan, rata- rata tekanan darah dengan uji T. Pola hubungan ditentukan dengan analisis regresi linier dan hubungan antara kadar Pb darah dengan hipertensi dengan regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi hipertensi pada kadar Pb darah tinggi lebih besar dibandingkan dengan kadar rendah (p<0,ol) dengan perbedaan proporsi 33%. Kadar Pb darah tinggi (>5ug/dl) berpotensi mempunyai risiko hipertensi 6 (95% CI: l,22-31,89) kali lebih besar dibandingkan kadar rendah, sedangkan setelah bekerja lebih dari 12 tahun risiko turun menjadi 3 (95% CI 0,33- 27,23) kali lebih besar. Pola hubungan antara kadar Pb darah dengan tekanan darah sistolik dan diastolik memperlihatkan hubungan yang linier dan positif, tetapi keeratan hubungannya lemah dengan r = 0,244 untuk sistolik dan r = 0,216 untuk diastolik. Kenaikan kadar Pb darah ] rig/dl akan meningkatkan 1,334 mmHg tekanan darah sistolik dan 0,859 mmHg tekanan darah diastolik. Kadar Pb dalam darah merupakan prediktor yang bermakna (p<0,05) untuk terjadinya hipertensi dan hipertensi diastolic, setelah mengendalikan faktor umur, lama kerja, lama merokok dan kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol.

Available in Fulltext

Kata Kunci : Epidemiologi,Hipertensi Operator Bensin,Kadar Pb Darah


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.