PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK KULIT BATANG JAMBU METE SEBAGAI DASAR BAHAN KUMUR TERHADAP SITOTOKSISITAS SEL FIBROBLAS DENGAN METODE MTT

AHMED FEBRI NOOR HERTAMA, Drg. Harsini, M.S.

2014 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER GIGI

Stomatitis aftosa rekuren merupakan radang yang terjadi di daerah mukosa mulut. Salah satu penanganan stomatitis aftosa rekuren dapat dengan menggunakan bahan kumur. Kulit batang jambu mete mengandung senyawa fenolik antara lain flavanoid, tanin dan saponin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi ekstrak kulit batang jambu mete sebagai dasar bahan kumur terhadap sitotoksisitas sel fibroblas dengan metode MTT. Penelitian ini menggunakan bahan kulit batang jambu mete (Mojolegi) yang diekstrak menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 70%. Sampel sejumlah 15 dikelompokkan menjadi 5, masing-masing kelompok 3 (ISO-10993-5). Variasi kadar adalah 1,6%, 0,8%, 0,4%, 0,2% dan 0,05%. Uji sitotoksisitas menggunakan metode MTT dengan cara membandingkan optical density (ELISA plate reader) antar kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol. Viabilitas sel didapatkan dengan membandingkan nilai optical density pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Data viabilitas sel dianalisis menggunakan ANAVA satu jalur dan LSD. Hasil penelitian menunjukkan rerata viabilitas sel fibroblas akibat variasi ekstrak kulit batang jambu mete secara berturut-turut dari konsentrasi 1,6%, 0,8%, 0,4%, 0,2% dan 0,05% dengan rerata sebesar 15,35% ± 0,443, 30,84% ± 1,59, 47,78% ± 8,09, 65,74% ± 3,20, 74,95% ± 7,26. Uji ANAVA menunjukkan pengaruh variasi konsentrasi ekstrak kulit batang jambu mete bermakna terhadap viabilitas sel (p<0,05). Hasil uji LSD menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna (p<0,05) antar kelompok perlakuan, kecuali antara konsentrasi 0,2% dengan konsentrasi 0,05%. Kesimpulan terdapat pengaruh variasi konsentrasi ekstrak kulit batang jambu mete terhadap sitotoksisitas sel fibroblas.

Recurrent aphthous stomatitis is an inflammation that occurs in the oral mucosa. One of the treatment to cure recurrent aphthous stomatitis is by using mouthwash ingredients. Cashew bark contains phenolic compounds that include flavonoids, tannins and saponins. The aim of this study was to determine the effect of variations in the concentration of cashew stem bark extract as the base material mouthwash towards cytotoxic effect on fibroblast cells using MTT method. This material used in this study was cashew stem bark which were extracted by maceration method using 70% ethanol. A total of 15 samples were grouped into 5, each consisting of 3 samples (ISO 10993-5). Concentrations used were 1.6%, 0.8%, 0.4%, 0.2% dan 0.05%. Cytotoxicity test uses the MTT method by comparing optical density (ELISA plate reader) between treated groups with control groups. Cell viability was obtained by comparing treated groups with control groups. Cell viability data was analyzed using one way ANOVA and LSD. Results showed mean of fibroblast cell viability due to various cashew stem bark extract successively from concentrations 1.6%, 0.8%, 0.4%, 0.2% dan 0.05%. With mean 15.35 ± 0.443%, 30.84% ± 1.59, 47.78 ± 8.09%, 65.74% ± 3.20, 74.95 ± 7.26%. ANOVA showed a significant influence various cashew stem bark on cell viability (p<0,05). Results of LSD showed there were significant difference between treated groups except between concentrations 0.2% and 0.05%. In conclusion, there was influence on the various cashew stem bark extract concentrations towards fibroblast cell cytotoxicity.

Kata Kunci : Bahan kumur, Ekstrak kulit batang jambu mete, MTT assay, sel fibroblas