Laporkan Masalah

DAMPAK ATRAKSI WISATA SAPARAN BEKAKAK BAGI MASYARAKAT DI KELURAHAN AMBARKETAWANG

KURNIAWAN ODA HUTAMA, Cerry Surya Pradana, S.S.

2014 | Tugas Akhir | D3 KEPARIWISATAAN

Upacara Saparan Bekakak adalah upacara yang berwujud dengan penyembelihan pengantin Bekakak. Upacara Saparan Bekakak dilaksanakan di Desa Ambarketawang, Gamping. Kegiatan tersebut dilaksanakan setiap satu tahun sekali dalam bulan Sapar antara tanggal 10-20. Asal usul diselenggarakan Upacara Saparan Bekakak ini adalah memenuhi Dawuh Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono I untuk mengenang jasa dan kesetiaan abdi Dalem Ki Wirosuto yang meninggal secara misterius dalam menjalankan tugas menunggu bekas Pesanggrahan Kraton Ambarketawang. Pada mulanya upacara tersebut untuk mengenang jasa abdi dalem Ki Wirosuto, namun dalam perjalanannya sempat bergeser menjadi sarana penolak bala agar masyarakat pencari batu di gunung Gamping terhindar dari mala petaka. Dan sekarang upacara ini dijadikan sebagai atraksi wisata dan pelestarian budaya yang sangat potensial.

Bekakak Saparan ceremony is a ceremony that is of intangible to slaughter Bekakak Bride. Bekakak Saparan ceremony is held in the Ambarketawang village, Gamping.The event was held annually in the month of Safar between 10-20. The beginning of this Saparan Bekakak Ceremony’s arrangements is to fulfill Dawuh Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono I for remembering the service and loyalty of Abdi Dalem Ki Wirosuto who passed away mysteriously on following his duty to take care of the trace of Pesanggrahan Ambarketawang The beginning of this event are purposed to remember the service of AbdiDalem Ki Wirosuto, but in the journey of its ceremony the purpose are changed to be to keeping off of illness so that the public who work as stone neglect in Gunung Gamping are pushed away from accident. And now this ceremony prepared as a tourist attraction and potential cultural remain.

Kata Kunci : Saparan, Bekakak, Saparan Bekakak, Ambarketawang


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.