Laporkan Masalah

PELAKSANAAN PEMANCANGAN FONDASI TIANG PANCANG METODE JACK-IN PILE PADA PERKUATAN FONDASI KONSTRUKSI SARANG LABA – LABA (KSLL) BANGUNAN BNI 46 WILAYAH 05 SEMARANG

INTAN CESARIA, Devi Oktaviana Latief, ST., M.Eng

2014 | Tugas Akhir | D3 TEKNIK SIPIL

Jenis tanah dengan segala sifat teknis tanah merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan suatu pondasi agar tidak terjadi kegagalan konstruksi pada suatu bangunan. Salah satu kegagalan konstruksi yang sangat sering terjadi adalah penurunan tanah yang disebabkan karena proses konsolidasi. Kegagalan konstruksi tersebut di atas terjadi pada Bangunan Bank Negara Indonesia (BNI) 46 Kantor Wilayah 05 Semarang. Berdasarkan hasil uji penyelidikan tanah yang dilakukan diperkirakan bahwa tanah tersebut mengalami gejala konsolidasi. Hasil penelitian dan evaluasi akibat penurunan gedung BNI 46 Wilayah 05 Semarang menujukkan perlu adanya perbaikan dan re-design yaitu dengan memperkuat struktur pondasi tambahan yang terbuat dari tiang beton dengan dimensi penampang 25 x 25 cm pada kedalaman 30 m, sehingga setelah pondasi Konstruksi Sarang Laba – Laba (KSLL) ditambahkan dengan cerucuk dolken / kayu dan juga ditambah dengan penambahan pondasi tiang pancang KSLL semakin padat dan semakin menyatu dengan perkuatannya. Perkembangan teknologi dalam dunia konstruksi berbanding lurus dengan perkembangan alat – alat yang diciptakan untuk membantu dan mempermudah aktivitas dalam pengerjaan konstruksi. Melihat faktor lingkungan proyek yang padat bangunan di sekitarnya dan lokasi di dalam ruangan, perkuatan pondasi tiang beton minipile akan di lakukan dengan metode jack in pile. Jack in pile adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang pelaksanaannya ditekan masuk kedalam tanah dengan menggunakan dongkrak hidrolis yang diberi beban Counterweight atau sistem reaksi sehingga tidak menimbulkan getaran. Alat yang digunakan pada metode Jack – in pile adalah Hydraulic Static Piling Driver (HSPD) Kapasitas 60 ton dan 90 ton. Pelaksanaan perkuatan fondasi minipile pada bangunan BNI 46 Wilayah 05 Semarang dengan metode jack – in pile yaitu pekerjaan persiapan dan penetuan titik yang akan dipancang, pemasangan sistem reaksi atau counterweight, pemancangan minipile dengan cara ditekan dengan tekanan tertentu sambil diatur vertikalisasinya, penyambungan minipile dengan cara dilas, dan finishing pemancangan. Adapun kelebihan dari metode Jack-in Pile adalah Bebas getaran, bebas polusi udara, dan kebisingan, bebas pengotoran lokasi kerja, daya dukung pertiang diketahui, dapat bekerja pada lokasi kerja yang terbatas. Sedangkan kelemahan dari metode Jack-in Pile adalah ruang gerak alat dan kapasitas pembebanan dibatasi ruangan, durasi lama karena perlu penyambungan minipile, dan biaya lebih mahal.

The type of soil with all the technical soil characteristic is an important factor that must be considered in foundation design to prevent failure on building construction. Settlement is one of failure building construction that often occur, due to consolidation. Upper structure failures occurred in Building Bank Negara Indonesia (BNI) 46 Regional Office ‘05 Semarang. Based on the results of soil tests estimated that the soil is experiencing consolidation symptoms. Results of research and evaluation as a result of a decrease in BNI 46 building Regional Semarang ‘05 showed the need for improvement and re-design is to strengthen the foundation structure made of pile concrete with dimensions 25 x 25 cm at a depth of 30 m, so after the foundation KSLL added to dolcent / timber and foundation KSLL increasingly solid and increase strength and more compact. Technological developments in the world of construction is in line to the development of a tools that was created to assist and facilitate the construction activity. Project environmental factors surrounding buildings and locations in the room, minipile reinforcement concrete pile foundation will be done by the method of jack-in pile. Jack in pile is a pile foundation system whose implementation erection pressed enter into the soil using a hydraulic jack that loaded by Counterweight or reaction system so as not to cause vibration and noise. The tools used in the Jack – in Pile method is Hydraulic Static Piling Driver (HSPD) capacity of 60 tons and 90 tons. The applications of strengthed minipile foundation in BNI 46 building Region ’05 Semarang with Jack – in Pile method are preparatory work and determination of the point to be put up, the reaction system or counterweight installation, piling minipile pressed the manner specified pressure while governed the verticality, splicing minipile the way welded, and finishing piling. The advantages of the method of Jack-in Pile is free vibration , free air pollution, and free noise, free contamination work sites, known carrying capacity pile, can work on the job site is limited. While the weakness of the method of Jack-in Pile is space for tools and loading capacity is limited by space, long duration because it requires splicing minipile, and the cost is more expensive.

Kata Kunci : perkuatan fondasi, minipile, metode jack – in pile, Hydraulic Static Piling Driver (HSPD


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.