Laporkan Masalah

Revitalisasi system unit dose dispensing (UDD) di bangsal rawat inap penyakit dalam Rumah Sakit Umum Bantul

SUDANA, I Wayan, dr. Sulanto Saleh Danu, DSFK

2001 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Sebelum September 1999 distribusi obat ke ruang rawat inap masih menggunakan sistem konvensional. Obat disalurkan sesuai dengan jenis dan jumlah pada formulir obat yang tertulis. Pendistribusian obat dilahkan oleh perawat ban@ dan apabila ada sisa obat maka dikembalikan lagi ke apotik. Sisa obat terjadi karena peresepan obat lebih dari satu hari dan wring ttrjadi pergantian resep sebelum obat pasien habis. Mulai September 1999 diterapkan sistem IJnit Dose Dispensing ( UDD ) yang merupakan salah satu sistem distribusi obat dimana obat dikemas dalam dosis tun@ slap dipnakan dan disediakan untuk wahu tidak lebih dari 24 jam. Pasien tidak perlu memhayar semua ohat yang diresepkan, tetapi cukup memhayar obat yang digunakan saja. Sejak penerapan sistem Unit Dose Dispensing, belum pernah dievaluasi pelaksanaannya, sehingga perubahan-perubahan yang terjadi akibat diberlakukannya sistem UDD, baik menyangkut pengaruhnya terhadap pelayanan RS, pengaruhnya terhadap pengelolaan obat tidak bisa diketahui dengan pasti sampai sistem LDD herhenti kegiatannya T Jntuk itu perlu diungkap dan diteliti faktor-faktor penyehab terhentinya program UDD dan mencari peluang untuk menghidupkan kembali sistem UDD di Rumah Sakit Umum Daerah Bantu]. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian deskriptif dan bersifat exploratif. Penelitian ini terdiri dari 2 sub-penelitian yaitu : a). Pelaksanaan sistem UDD rumah sakit ditinjau dari manajemen obat. b). Pelaksanaan sistem T-mD nimah mkit ditinjaii dari marketins ( 7P ). Pengumpulan data kwantitatif dilakukan secara retrospektif dan data kwalitatif secara prospektif, dengan melakukan wawancara mendalam, pemeriksaan dokumen. Data yang terkumpul dianalisa untuk menentukan faktor-faktor penyebab terhentinya pelaksanaan sistem UDD. Selanjutnya dibuat POA ( Plan Of Action ) dan melakukan intervensi untuk mengludupkan kembali program UDD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terhentinya program UDD dipengaruhi oleh faktor a).kurangnya SDM untuk melaksanakan program, baik secara kualitas maupun kuantitas. b).kurangnya sosialisasi program. c).tidak adanya kebijakan yang mengharuskan petugas untuk melaksanakan program. d).kurangnya sarana pendukung pelaksanaan program. e).terbatasnya ruangan atau tempat pelayanan obat di IFRS. f). dukungan dokter beknn optimal. g).belum adanya protap pelayanan. h).fiekwensi pendistribusian obat tidak pasti. i).komunikasi antara petugas masih kurang. Untuk mengatasi masalah tersebut dilakukan intervensi dengan memanfaafkan kegiatan pertemuan-pertemuan untuk melakukan sosialisasi program

distributed drug in accordance with kind and number of drugs that written in drug form. Drug distribution were accomplished by nurse in wards and the residue were returned to the pharmacy. Drug residue was happen because of drug prescripon was accomplished more than one day and the change was accomplished before drug was empty. Since September 1999, unit dose dispensing (UDD) was implemented. It was system that packed drug into one doses to be used and prel#rred for more than 24 hours. Patient did not need to pay all of the prescribed drug but only the drug they needed. The implementation of UDD was never been evaluated before. This was study that was planned as descriptive and explorative study. It consisted of 2 sub study: a) the implementation of UDD system reviewed from drug management, b) the implementation of UDD system reviewed from marketing (7 P) factors. Quantitative data were collected retrospectively, while qualitative data were collected prospectively by dept interview and document review. The collected data were analysed to fine factors that caused discontinuance implementation of UDD system. Furthermore, we made plan of action (POA) and intervention to stimulate UDD program. The result of the study showed that the discontinuance program of UDD was influenced by some factors: a) lack of human resources to accomplish program qualitatively or quantitatively; b) lack of program socialisatiox, c) no policy that forced staffs to accomplish the program; d) lack of instruments to support the implementation of program; e) limited place for drug service in hospital pharmacy installation; f) inoptimum doctor’s support; g) no clear service rule; h) unclear drug distribution frequent; and i) lack of mutual communication between staffs in hospital. To solve the problem, intervention by utilising meeting were accomplished to socialising program

Kata Kunci : Manajemen Rumah Sakit, Bangsal Rawat Inap, Sistem UDD, Unit Dose Dispensing System, Drug Management, Markting (7 P) factors: product, price, place, promotion, people, physical evidence, process.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.