Hubungan ketidaksepakatan dengan kualitas keputusan penggunaan dana JPS-BK di puskesmas Kabupaten Wonosobo

HADI, Purnama, dr. Rossi Sanusi, MPA.,PhD

2001 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar belakang: Studi ini menguji korelasi antara ketidaksepakatan dan kualitas keputusan penggunaan dana JPS-BK, dan efek moderasi dari loyalitas dan kompetensi inidividu staf di Puskesmas Kabupaten Wonosobo. Studi ini diperlukan karena terjadinya ketidaksesuaian anatara hasil keputusan dan implementasi sekitar penggunaan dana JPSBK. Metode: Data yang dikumpulkan menggunakan dua macam kuesioner. Kuesioner pertama untuk pimpinan Puskesmas dan kuesioner kedua untuk staf Puskesmas.. Respons kuesioner pertama dilakukan analisis kuantitatif dan kuesioner kedua secara kualitatif. Hasil: Hasil studi ini adalah sebagai berikut (1) Tidak ada korelasi secara signifikan antara ketidaksepakatan dengan kualitas penggunaan dana JPS-BK; (2) Ketidaksepakatan disertai dengan kompetensi dan loyalitas meningkatkan kualitas hasil keputusan. Hasil tersebut merekomendasikan bahwa: (1) Untuk mendapatkan hasil keputusan yang valid, proses pembuatan keputusan dan implementasinya harus dilakukan evaluasi secara periodik; (2) Untuk mencapai keputusan yang berkualitas, staf Puskesmas diberikan lebih banyak kesempatan untuk mengekspresikan ide mereka. Kesimpulan: Ketidaksepakatan disertai dengan loyalitas dan kompetensi meningkatkan kualitas keputusan

Background: This study examine the corelation of dissent and decision quality of Social Safety Net Funds (SSNF) utilization, and the moderating effect of loyalty and competence in Health Centers of the Wonosobo District. This study was promptedly the inconsistencies found between decision products and implementations of SSNF utilization. Method: Data were collected by means of two questionnaire. The first for the Health Center managers and the second for Health Center staffs. Responses of the first werw analyzed qualitatively and the second quantitatively. Result: The results of this study were as follows: (1) Dissent and decision quality was not significantly correlated and; (2) If combined with loyalty and competence, dissent increased decision quality. It is recommended that: (1) In order to obtain valid study results the dicision making process and implementasion ought to be evaluated periodically; and, (2) In order to arrive as quality decision staff members be given more opportunities to expresssideas. Conclusion: The dissent with loyalty and competence increased decision quality.

Kata Kunci : Manajemen Kesehatan Masyarakat,Dana JPS,BK,Puskesmas Wonosobo,Dissent, decision quality, loyalty, competence