LAJU PERTUMBUHAN PENYAKIT GANGGUAN REPRODUKSI PADA SAPI POTONG DAN PENANGANANNYA DI KOTA YOGYAKARTA
MIRYAM NUR DWINTA GEA, Roza Azizah Primatika, S.Si.,M.,Si
2014 | Tugas Akhir | D3 KESEHATAN HEWANTugas Akhir ini merupakan hasil dari Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Kantor Pertanian dan Kehewanan Kota Yogyakarta melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Poliklinik Hewan Yogyakarta pada tanggal 3-7 Maret 2014. Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui macam penyakit, tingkat pertumbuhan penyakit dan penanganan penyakit gangguan reproduksi pada sapi potong di kota Yogyakarta dari tahun 2011-2013. Pengumpulan data dilakukan secara sekunder, tanpa melakukan wawancara kepada peternak dan pengamatan langsung di lapangan. Jumlah kasus yang masuk ke UPT Poliklinik Hewan Yogyakarta terhadap kejadian penyakit gangguan reproduksi pada sapi khususnya sapi potong di kota Yogyakarta sebanyak 10 jenis penyakit diantaranya Korpus Luteum persisten, Anestrus, Silent heat, Fertilitas, Hipofungsi ovarii, Prolapsus, Abortus, Distokia, Retensi plasenta, Dan Endometritis sub klinis. Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa laju pertumbuhan penyakit gangguan reproduksi pada sapi potong di kota Yogyakarta dari tahun 2011-2013 terjadi peningkatan. Kasus seperti ini dapat terjadi karena kurangnya manajemen petenak dalam mengelola kesehatan ternaknya, kurangnya pakan yang berkualitas, keterlambatan peternak melaporkan kasus dan kurangnya kemampuan dan pengetahuan dalam mengelola reproduksi ternaknya. Untuk mencapai hasil yang maksimum, sebaiknya dilakukan peningkatan kadar penyuluhan dalam hal pengenalan penyakit gangguan reproduksi dan penanganannya kepada para peternak.
This is the result of fieldwork practice (PKL) in agriculture and veterinary office of the city of Yogyakarta, through technical implementation unit (UPT) animal clinic Yogyakarta on 3 to 7 March 2014. The purpose of this is to determine the kinds of diseases, growth rate of the disease, and treatment of reproduction disease disturbance in beef cattle in the city of Yogyakarta from 2011 to 2013. Data collection was done by secondary, without doing interviews to farmers and direct observation in the field. Number of cases coming in Yogyakarta UPT animal clinic on the incidence of disease in beef cattle reproductive disorders city of Yogyakarta as many as 10 types of diseases, Persistent corpus luteum include, Anestrus, Silentheat, Fertility, Ovarian hypofunction, prolapse, Abortion, Distokia, Placenta retention, and Sub-clinical endometritis. Based on the data obtained, it can be concluded that growth rate of reproduction disturbance in beef cattle in the city of Yogyakarta from 2011 to 2013 was an increase. This can occur because of a lack of management in managing the health of live stock farmers, the lack of quality feed, delays in reporting cases of illness and lack of ability and knowledge in managing live stock reproduction. To achieve maximum results, increased levels of education should be done in terms of recognition and treatment of reproductive disorders disease to cattle ranchers.
Kata Kunci : Sapi potong, gangguan reproduksi