Kinerja petugas usaha kesehatan sekolah Puskesmas di Kabupaten Sukoharjo ditinjau dari faktor individual dan pembinaan
SUGIHANTONO, Anung, dr. Kristiani, SU
2001 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan MasyarakatLatar Belakang : Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan salah satu program pokok yang dilaksanakan adalah Usaha Kesehatan Sekolah(UKS). Di Puskesmas telah ditunjuk seorang petugas UKS Puskesmas. Ukuran kinerja petugas adalah kegiatan koordinasi dan pelayanan teknis ke sekolah. Salah satu tugas Kepala Subseksi UKS Dinas Kesehatan adalah melaksanakan pembinaan program UKS kepada petugas UKS Puskesmas. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui frekuensi, mode1,materi dan proses pembinaan yang dilakukan oleh Kasubsi UKS; mengetahui hubungan antara faktor individual petugas UKS Puskesmas dengan kinerjanya; dan untuk mengetahui hubungan antara faktor pembinaan dengan kinerja petugas . Metodologi : Penelitian ini dilakukan secara belah lintang, dengan populasi penelitian adalah semua petugas UKS Puskesmas di Kabupaten Sukoharjo. Penelitian dilakukan dengan wawancara langsung dan Diskusi Kelompok TerarahWKT) kepada responden dengan alat pengumpulan data berupa kuesener dan panduan pertanyaan diskusi. Data dianalisa secara deskriptif dan analisis statistik menggunakan piranti lunak SPSS 6.0 for windaws Hasil : Dari 21 petugas UKS Puskesmas, mayoritas responden adalah laki laki (52,38%), usia rata rata 33,3 tahun, pendidh sebagian besar(85,71%) setingkat SLTA, sebagian besar(85,66%) golongan II, hanya 28,56% yang sudah mengikuti pendidikan dan latihan. Kasubsi UKS sudah melaksanakan pembinaan, untuk materi pembinaan 66,7% masuk kategori kurang, sedang untuk proses pembinaan 81,0% masuk kategori kurang. Kinerja petugas 47,6% masuk kategori kurang dan 52,4% masuk kategori baik. Uji statistik didapatkan tidak ada hubungan antara faktor individual dengan kinerja, tidak ada hubungan antara faktor pembinaan dengan kinerja. Had DKT menunjukkan bahwa rekan kerja, petugas UKS lama yang digantikan dan Kepala Puskesmas sangat berperan dalam menentukan kinerja petugas UKS Puskesmas di Kabupaten Sukoharjo. Kesimpulan : Kasubsi UKS telah melaksanakan pembinaan. Hal yang menjadi perhatian dari materi pembinaan adalah pencatatan dan pelaporan, sedangkan proses pembinaan masih menunjukkan beberapa kelemahan. Hasil uji statistik tidak menunjukkan hubungan bermakna antara pembinaan dan kinerja petugas UKS Puskesmas.
Background: As a technical unit of Health District, Community Health Center has main programs and one of which is School Health program (UKS). In the Community Health Center, a staff is appointed as an UKS staff of the Community Health Center. His or her performance measurement is coordination and technical services for schools. One of the tasks of UKS head is guiding UKS staff to run UKS programs. This study was aimed at finding out fiequency, model, materials, and process of guiding held by head of UKS subunit; finding out the relationship between individual factors of UKS staff and his or her performance; and finding out the relationship between guiding factor and staff performance. Methods: This was a cross-sectional study with all UKS st& of Community Health Centers in Sukoharjo regency. This study was held through interviews and Focuse Group Discussion with respondents using questionnaires and discussion question guidelines for data gathering. Data were then analyzed descriptively, while statistical analysis used SPSS 6.0 for Windows. Results: Among 21 UKS sta& most respondents were male (52.38%) with average age of 33.3 years old and most were high school graduates (85.71%); most of them (85.66%) were level II and only 28.56% attended training and education. Head of the UKS subunit had done guidance and 66.7% of the materials for guidance were categorized as poor; 81.0% materials for process of guidance were poor. 47.6% staff performance were poor and 52.4% were good. The statistical test found no relationship between individual factors and performance; no relationship between guidance factors and performance. The focuse group discussion result showed that partners, former UKS stareplaced, and heads of community health centers played important roles in deciding the performance of UKS stafl? in Sukoharjo regency. Conclusion: Heads of UKS had done guidance. Attention should be paid on materials of guidance, i.e. writing and reporting, while the guideline process still showed several weaknesses. The statistical test did not show sigdkant relationship between guidance and performance of UKS staff of the Community Health Centers.
Kata Kunci : Manajemen Kesehatan Masyarakat, Kinerja Petugas Usaha Kesehatan Sekolah Puskesmas, Pembinaan, guidance, performance, UKS staff.