Laporkan Masalah

RAMBU PERLINTASAN KERETA API OTOMATIS MENGGUNAKAN SENSOR PENDETEKSI GERAKAN DAN GETARAN DENGAN KOMUNIKASI WIRELESS BERBASIS ARDUINO

AJI GENTA PRATAMA, Addin Suwastono, S.T., M.Eng.

2014 | Skripsi | TEKNIK ELEKTRO

Tingginya tingkat kecelakaan Kereta Api di Indonesia disebabkan Sumber Daya Manusia (SDM) operator KA, prasarana di pintu perlintasan KA, dan kurangnya ketertiban para pengguna jalan, sementara tercatat di daerah Daops VI Yogyakarta dan Jateng terdapat 508 jumlah perlintasan Kereta Api, 380 kasus di Jawa Tengah, 122 kasus di DIY, dan masih banyak perlintasan KA yang tidak dijaga pada daerah lainnya, hal ini disebabkan tingginya biaya pemasangan palang pintu perlintasan serta pemeliharaannya, termasuk biaya SDM untuk operasional. Untuk mengatasi masalah ini maka dibutuhkan suatu alternatif pada perlintasan KA yang tidak berpalang dengan biaya rendah dan efisien dan juga dapat digunakan sebagai pengaman tambahan pada perlintasan kereta yang sudah memiliki palang pintu pengaman untuk meningkatkan keamanan. Rambu perlintasan Kereta Api otomatis terdiri dari bagian pengirim, penerima, dan media komunikasi. Komponen pengirim terdiri dari rangkaian sensor yang mampu mendeteksi keberadaan Kereta Api yang terdiri dari sensor pendeteksi gerakan dan getaran serta Arduino yang berfungsi sebagai pengolah data. Komponen penerima terdiri dari penampil waktu hitung mundur dan indikator lampu penunjuk arah datang kereta yang berfungsi sebagai rambu perlintasan Kereta Api serta Arduino sebagai pengolah data. Media komunikasi Wireless menggunakan Ethernet Shield yang didukung oleh Wireless Access Point. Sistem rambu perlintasan Kereta Api otomatis ini dapat dikembangkan lebih lanjut untuk mengurangi tingkat kecelakaan pada perlintasan Kereta Api baik yang sudah berpalang pintu maupun yang belum memiliki palang pintu perlintasan.

The high rate of accidents in Indonesia due to human resources railway operators, infrastructure at railway crossings sign, and the lack discipline of road users, while recorded in area of Yogyakarta and Central Java Daops VI contained 508 railway crossing, 380 cases in middle Java, 122 cases in DIY, and many railways sign are not maintained in other areas, this is due to the high cost of installation and doorstops maintenance, including human resources for operational costs. To solve this problem we need an alternative for crossing railway sign which doesn't have doorstop with a low cost and efficient and also be used for additional security at train crossings which already have a doorstop to increase security. Automatic railway crossing signs consists of the sender, receiver, and communication media. Sender component consists of a series of sensors that can detect the presence of trains it consist motion detection sensors and vibration as well as Arduino that serves as a data processor. Receiver component consists of a countdown time displays and indicator lights of sign post where train comes. It serves as a railway crossing signs with Arduino as a data processor. Media Wireless communication using Ethernet Shield which is supported by the Wireless Access Point. This automatic railway crossing sign can be developed further to reduce the rate of accidents at railway crossings either crossing railway sign that already have doorstop or crossing railway which do not have crossing doorstop.

Kata Kunci : Mikrokontroler, Arduino, Komunikasi Wireless, Kereta Api, Sensor, Rambu Perlintasan Kereta Api.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.