SELEKSI ISOLAT FUSARIUM BERDASARKAN PADA BERBAGAI SUMBER KEMAMPUAN TUMBUH KARBON SEBAGAI PENGINDUKSI PEMBENTUKAN GAHARU Gyrinops versteegii (Gilg) Domke

I Gde Adi Suryawan, Prof. Dra. Endang Sutariningsih, M.Sc, Ph.D.

2014 | Tesis | S2 Biologi

Pertumbuhan Fusarium sp sebagai inokulan pada Gyrinops versteegii (Gilg) Domke memerlukan media spesifik yang memacu pertumbuhannya dan pembentukan konidia. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Menyeleksi isolat Fusarium sp dari G. versteegii (Gilg) Domke sebagai agensia penginduksi pembentukan gaharu, 2) Menguji kemampuan tumbuh Fusariumsp terpilih pada berbagai medium untuk inokulum G. versteegii (Gilg) Domke, 3) Karakterisasi molekular isolat Fusarium. sp terpilih. Media alternatif untuk menstimulasi pembentukan konidia dengan berbagai sumber karbon: Serbuk kayu, serbuk kayu G. versteegii, ekstrak tauge dan PDA (kontrol). Seleksi isolat Fusariumspp (LU, ALS, LT, LB dan BIMA) dilakukan berdasarkan kemampuan tumbuh pada media tersebut serta produksi konidia yang banyak. Isolat terseleksi dipilih untuk percobaan induksi resin pada bibit G. versteegii (Gilg) Domke sebagai tanaman inang. Pengamatan dilakukan tiap interval waktu 7 hari meliputi gejala infeksi yang ditimbulkannya. Isolat hasil seleksi dikarakterisasi berdasarkan pola sidik jari DNA dengan analisis RAPD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kultur isolat BIMA pada medium ekstrak tauge mampu tumbuh dengan cepat dan menghasilkan konidia terbanyak. Isolat BIMA mampu bertahan tumbuh dan membentuk konidia pada medium minyak gaharu. Bibit G. versteegii (Gilg) Domke yang diinokulasi dengan isolat BIMA menunjukkan gejala terinfeksi berupa klorosis daun, perubahan warna batang serta muncul aroma spesifik pada sekitar area inokulasi. Berdasarkan analisis RAPD, Fusarium sp (BIMA) mempunyai pola sidik jari khas yang berbeda dibandingkan dengan isolat lainnya. Kesimpulan: Fusarium sp strain BIMA merupakan isolat terseleksi, isolat ini mampu tumbuh pada ekstrak tauge dan K-Aq untuk menginduksi pembentukan resin pada G. versteegii (Gilg) Domke serta mempunyai sidik jari DNA yang spesifik sebagai agensia bio-induksi gaharu

Various agar media were used for stimulating conidia production and promoting the growth of Fusariumsp as bio-induction agent on G. versteegii (Gilg) Domke,. The aims of the study were: 1) To select Fusarium spp. Isolated from G. versteegii (Gilg) Domke that could induce gaharu production; 2) To test the growth ability of Fusarium sp isolates on medium containing different carbon sources; 3) To analyze molecular character of selected Fusarium sp. The research commenced by preparation of alternative media containing different carbon sources (sawdust, sawdust G. versteegii (Gilg) Domke, bean sprout, and PDA as medium control). Selection of Fusarium spp. Isolates (strain LU, ALS, LT, LB, BIMA) was carried out based on their ability to grow and produce conidia. Mold colony grown faster and produced dense conidia was choose as resin bioinduction agent in G. versteegii (Gilg) Domke’s seed. BIMA was best Fusarium Isolate because it has best growth and conidia production in all alternative media. Also BIMA has the best growth and conidia production in medium contains agarwood oil. All data were significantly different based on ANOVA and HSD. G. versteegii (Gilg) Domke seed show positive result including: leaf chlorosis, brown colorization near inoculating area and change of seed stem odor. BIMA isolate has specific fingerprint and different from others Fusarium sp. isolates based on RAPD analysis. Conclusion: BIMA was the selected Fusarium isolated, this isolated growth in Bean sprout and sawdust (K-Aq) media could induce resin, and this isolate has specific DNA fingerprint different from the other isolates.

Kata Kunci : Fusarium sp., Medium alternatif, Gyrinops versteegii(Gilg) Domke, Gaharu