KASUS GANGGUAN INTEGUMENTUM ANJING DAN KUCING DI KLINIK HEWAN JOGJA TAHUN 2014
EDI PITOYO, Dr. drh. Dhirgo Adji, M.P.
2014 | Skripsi | D3 KESEHATAN HEWANTujuan dari tugas akhir ini adalah untuk mengetahui jumlah Kasus Gangguan Integumentum Anjing dan Kucing di Klinik Hewan Jogja tahun 2014. Materi yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini berdasarkan data pasien, sedangkan metode yang digunakan adalah secara langsung mengikuti kegiatan di Klinik dan metode interview yaitu dengan melakukan tanya jawab dengan Dokter Hewan dan Paramedis. Data yang diperoleh berdasarkan pasien yang ditangani di Klinik Hewan Jogja selama satu minggu dari tanggal 21-27 April 2014. Diperoleh sebanyak 662 pasien yang ditangani selama empat bulan, di Klinik Hewan Jogja diantaranya pada Anjing yang terinfestasi caplak sebanyak 28 ekor, jamur 120 ekor, skabies 26 ekor, demodex 22 ekor, dan pada Kucing yang terinfestasi caplak sebanyak 77 ekor, jamur 273 ekor, skabies 112 ekor, demodex 4 ekor. Sehingga pada Anjing selama empat bulan prosentasi infestasi caplak 4,23%, jamur 18,13%, skabies 3,92%, demodex 3,32% dan pada Kucing prosentasi infestasi caplak 11,63%, jamur 41,23%, skabies 16,92%, demodex 0,60%. Dari hasil pengamatan dengan prosentasi yang cukup tinggi tersebut, perlu penanganan dan perawatan yang lebih intensif. Penanganan dilakukan pencegahan yang merupakan cara terbaik untuk menghindari infestasi ektoparasit, dengan cara membersihkan kandang dan sanitasi lingkungan, serta grooming Anjing dan Kucing secara teratur.
The purpose of this study was to determine the number of skin disorders of dog and cat at Klinik Hewan Jogja 2014. The material that was used in this thesis is based on the patient data, while the method was used directly following the activity in the Clinic and interview method was done by question and answer with the Veterinarians and Paramedics. The data were taken from our survey in Klinik Hewan Jogja during a week (April 21st – 27th, 2014). The results were handled as many as 662 patients for four months, at Klinik Hewan Jogja such as dogs with tick infestation (28 cases), fungus (120 cases), scabies (26 cases), demodecosis (22 cases) and the cats with tick infestation (77 cases), fungus (273 cases), scabies (112 cases), demodecosis (4 cases). From our studies, we concluded that dogs with tick infestation (4.23%), fungus infection (18.13%), scabies (3.92%), demodecosis (3.32%), while cats suffered tick infestation (11.63%), fungus infection (41.23%), scabies (16.92%), demodecosis (0.60%). Based on our observation above, both dog and cat pasient need to be treated not only by giving some medicine but also by improvement of the environment and grooming regularly.
Kata Kunci : Gangguan Integumentum Anjing dan Kucing