EKSPLORASI MIKORIZA ARBUSKULAR YANG MAMPU MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN KESEHATAN TEBU
Citra Mayang Wardhika, Dr. Ir. Jaka Widada, M.P.
2014 | Tesis | S2 FitopatologiIndonesia telah mencanangkan untuk swasembada gula, sehingga peningkatan produksi tebu harus dilakukan. Mengingat kendala industri gula untuk mendapatkan areal penanaman tebu, maka perlu langkah terobosan untuk dapat menanam tebu di lahan-lahan marginal. Untuk keperluan tersebut diperlukan jamur mikoriza untuk meningkatkan pertumbuhan tebu. Penelitian ini dilakukan dengan pengamatan dan identifikasi jenis Jamur Mikoriza Arbuskular (JMA) yang paling dominan pada semua isolat yang diperoleh, perbanyakan starter inokulum JMA, inokulasi pada bibit tebu, dan penetapan potensi inokulum Metode Most Probably Number (MPN). Hasil isolasi JMA dari tanah yang dikumpulkan dari berbagai lokasi, diperoleh 6 genus JMA, yaitu: Glomus, Gigaspora, Acaulospora, Scutellospora, Entrophospora, dan Sclerocystis. Hasil uji infektivitas dengan menggunakan klon tebu PS 862 menunjukkan bahwa isolat M1 (Gringsing, Batang), M4 (Mlese, Klaten), M5 (Moyudan, Sleman), dan M7 (Palihan, Kulon Progo) menunjukkan infektivitas yang tinggi dan dapat dijadikan kandidat bahan pupuk hayati. Hasil uji propagul atau MPN menunjukkan bahwa isolat M1 (Gringsing, Batang), M4 (Mlese, Klaten), M5 (Moyudan, Sleman), dan M7 (Palihan, Kulon Progo) jumlah propagulnya tinggi, karena mampu menginfeksi 100% akar pada setiap perlakuan pengenceran. Penambahan JMA pada bibit tebu dapat mengurangi intensitas penyakit karat jingga yang disebabkan oleh Puccinia kehnii.
Sugarcane production in Indonesia faces many constraints, limitation of land for sugar planting is among others. This constraint leads sugarcane planting to marginal lands. Therefore mycorrhizal fungi is needed to promote growth of sugarcane on these lands. Research was conducted to study the most dominant Arbuscular Mycorrhizal Fungi (AMF) isolate, AMF inoculum propagation for starter, inoculation of cane cuttings, and determination of inoculum potential using Most Probably Number (MPN) methode. Six genera of AMF namely Glomus, Gigaspora, Acaulospora, Scutellospora, Entrophospora, and Sclerocystis were isolated from 8 locations. Infectivity tests using sugarcane PS 862 clone showed that M1 (Gringsing, Batang), M4 (Mlese, Klaten), M5 (Moyudan, Sleman), and M7 (Palihan, Kulon Progo) isolates gave high infectivity and might be used as candidates for biological fertilizer materials. Propagules or MPN test results showed that M1 (Gringsing, Batang), M4 (Mlese, Klaten), M5 (Moyudan, Sleman), and M7 (Palihan, Kulon Progo) isolates gave high number of propagules, indicated by their ability to infect 100% roots in each dilution treatment. Addition of AMF to sugarcane seedlings reduced the intensity of orange rust disease caused by Puccinia kuehnii.
Kata Kunci : Jamur Mikoriza Arbuskular (JMA), tebu, Puccinia kuehnii, penyakit karat jingga