ANALISIS PENGARUH ATRIBUT EKSTRINSIK TERHADAP HARGA TEH HITAM INDONESIA BERDASARKAN MODEL HARGA HEDONIK
MIKA MARGARETA, Dr. Ir. Dyah Ismoyowati., M.Sc.
2014 | Tesis | S2 Teknologi Industri PertanianSebagai produk heterogen, pengembangan ekspektasi harga teh hitam untuk menemukan harga optimal sulit untuk ditentukan. Melalui model harga hedonik diketahui harga sebagai willingness to pay atas suatu karakteristik teh hitam yang disebut dengan harga implisit yang dapat dijadikan acuan penentuan harga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui atribut-atribut yang mempengaruhi harga teh hitam Indonesia dan pengaruhnya juga menentukan strategi yang dapat dilakukan PTPN dan PT. KPBN untuk meningkatkan harga teh berdasarkan penilaian konsumen terhadap atribut atau karakteristik teh hitam. Objek yang dikaji adalah karakteristik ekstrinsik yang mempengaruhi harga teh yang ditawarkan pada Jakarta Tea Auction, yaitu perusahaan (company), asal kebun (garden) dan jenis mutu (grade) yang diperoleh dari rekapitulasi data hasil lelang dan uji organoleptik mingguan selama tahun 2012. Untuk menguji faktor yang berpengaruh terhadap harga teh hitam digunakan regresi logistik yang diperkuat hasil analisis data statistik deskiptif. Hasil analisis menunjukkan bahwa atribut ekstrinsik yang berpengaruh serta besar pengaruhnya terhadap pembentukan harga teh hitam diatas rata-rata, yaitu (i) perusahaan, PTPN VIII : 7,01, (ii) kebun, Walini : 6,70; Sperata : 6,45; Arum Sari : 6,39; Kayu Aro : 6,35; Sedep : 6,19; Pasir Yunghun: 6,06; Pasir Malang: 5,88; Goalpara : 5,67; Bah Butong : 6,06; Dayueh Manggung : 5,54; Ciater : 4,95; Bukanegara : 4,92; Kondang : 4,60; Arum : 4,36; Kertamanah : 4,36; Pasir Nangka : 3,68; Panglejar : 3,68; Harendong : 2,71; Sukawana : 2,68; Danau Kembar : 2,69; Tambak Sari : 2,55; Gunung Mas : 2,55; Parakan Salak : 2,54; dan Gunung Dempo : 2,35 dan (iii) grade, PF : 8,93; DIO : 7,61; BOPF : 5,33; BT : 5,12; PFI : 4,51; BOP : 3,76; DII : 3,74; Fann : 3,73; PD : 3,72; DIC : 3,54; BP : 2,86; DIIC : 2,72 BPI : 2,39; dan BOPI : 1,53. Strategi yang dapat dilakukan oleh PTPN adalah memperbaiki nilai mutu sehingga level mutu teh Indonesia yang semula hanya pada level medium dapat meningkat menjadi best medium atau bahkan best level, sedangkan PT. KPBN dapat menggunakan harga minimum rata-rata tiap grade yang berpengaruh signifikan dengan mempertimbangkan pengaruh perusahaan, kebun, dan jenis grade dalam peningkatan harga lelang teh hitam di atas rata-rata.
As heterogeneous product, the expectation price development of black tea to find the optimal price is difficult to be determined. Through the hedonic price as the willingness to pay of consumer on black tea can be known as the implicit price which can be used as a reference for price determination. The objectives of this research were to identify the influence of extrinsic attributtes on Indonesian black tea prices and to determine strategies PTPN and PT. KPBN consider in to increasing tea price based on consumer preferences. The studied characteristics were extrinsic attributes that offered in Jakarta Tea Auction (company, garden, and grade) from weekly data recapitulation of auction result and organoleptic datas during 2012. Logistic regression was applied in this study. The results showed that the extrinsic attributes which affected the price of black tea above its average and its influence degree were (i) company PTPN VIII : 7,01, (ii) garden Walini : 6,70; Sperata : 6,45; Arum Sari : 6,39; Kayu Aro : 6,35; Sedep : 6,19; Pasir Yunghun: 6,06; Pasir Malang: 5,88; Goalpara : 5,67; Bah Butong : 6,06; Dayueh Manggung : 5,54; Ciater : 4,95; Bukanegara : 4,92; Kondang : 4,60; Arum : 4,36; Kertamanah : 4,36; Pasir Nangka : 3,68; Panglejar : 3,68; Harendong : 2,71; Sukawana : 2,68; Danau Kembar : 2,69; Tambak Sari : 2,55; Gunung Mas : 2,55; Parakan Salak : 2,54; dan Gunung Dempo : 2,35 and (iii) grade PF : 8,93; DIO : 7,61; BOPF : 5,33; BT : 5,12; PFI : 4,51; BOP : 3,76; DII : 3,74; Fann : 3,73; PD : 3,72; DIC : 3,54; BP : 2,86; DIIC : 2,72 BPI : 2,39; and BOPI : 1,53. Strategy that can be done by PTPN was to improve the quality value so that the level of quality of Indonesian tea increased from medium to best level, PT. KPBN can use the average minimum price of each grade with considering the influence of the company, the garden, and the type of grade in the improvement of black tea auction prices above the average.
Kata Kunci : teh hitam, harga hedonik, karakteristik ekstrinsik