Laporkan Masalah

INTERAKSI NELAYAN MANDAR DAN MADURA KANGEAN Studi Interaksi Sosial di Kepulauan Kangean Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur.

Danial, S.Fil.I., Dr. Setiadi, M.Si.

2014 | Tesis | S2 Antropologi

Nelayan di Kepulauan Kangean, khususnya nelayan Mandar dan Madura Kangean di Kecamatan Sapeken telah menggeluti aktivitas penangkapan hasil laut selama berabad-abad silam, dalam interaksinya, sudah tentu memahami lingkungannya dengan baik. Sekian banyaknya nelayan baik dalam wilayah maupun di luar wilayah Kepulauan Kangean membuat interaksi ini banyak menimbulkan permasalahan. Maka, penelitian ini bertujuan (1) Mendeskripsikan interaksi nelayan Mandar dan Madura Kangean di Kecamatan Sapeken; (2) Mendeskripsikan pola hubungan kerjasama pada orang Mandar dan MaduraKangean yang ada di Kepulauan Kangean KecamatanSapeken. Data penelitian ini diklasifikasikan dan dideskripsikan serta dianalisis dengan tahapan-tahapan pengumpulan data kualitatif, yaitu: tahap pengamatan terlibat (participant observation), wawancara mendalam (indepthinterview), dokumentasi dan kepustakaan. Penelitian ini juga akan menjelaskan persoalan tersebut dari inovasi dan adopsi yang telah dilakukan oleh nelayan Mandar dan Madura Kangean, dan terlihat bagaimana interaksi-interaksi mereka telah lakukan baik di lautan maupun di daratan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nelayan Mandar dan nelayan Madura Kangean banyak melakukan inovasi pada alat tangkap dan perahu yang digunakan. Inovasi ini tidak saja hadir dari mereka sendiri, akan tetapi karena adanya pengaruh dari nelayan di luar wilayah mereka. Sebagian dari nelayan Mandar maupun Madura Kangean juga ada yang mengadopsi yang berdampak negatif buat diri mereka sendiri maupun buat nelayan lainnya. Adopsi inilah yang membuat mereka mengalami konflik internal di wilayah Kepulauan Kangean, khususnya Kecamatan Sapeken. Mereka makin banyak memiliki persoalan yang sama, yang terjadi di dalam internal mereka sendiri maupun yang datang dari luar wilayah mereka. Saya belum menemukan konflik etnis antara nelayan Madura Kangean dan Mandar, konflik yang terjadi di dalam Kepulauan Kangean Kecamatan Sapeken adalah sebagian nelayan yang masih menggunakan bom ikan dan petisida pada wilayah laut yang ditempati bersama, dan konflik lainnya adalah nelayan dari Jawa Tengah dan sebagian Jawa Timur yang masuk di wilayah Kepulauan Kangean dengan menggunakan kapal Peursen atau pukat harimau sehingga hasil tangkapan nelayan tradisional mengalami penurunan drastis. Kata kunci: Nelayan Mandar, Nelayan Madura Kangean, Interaksi, Inovasi Teknologi, Strategi Adaptasi.

Fishermen in Kangean Islands, especially Mandar fishermen and Madura Kangean in Sapeken district, have been in the marine fishing activities for centuries. It's clearly that they have an established grasp of understanding of their environment. In the interactions between the two groups of fishermen (in the region and outside the region of Kangean Islands), they often stumble on many problems. Thus, this study aims at (1) describing the interaction of Mandar fishermen and Madura Sapeken Kangean in the district, (2) describing patterns of cooperation in the Mandar and Madura Kangean that exist in the Sapeken district of Kangean Islands. The research data is categorized, described and analyzed with the stages of qualitative data collection, namely: participant observation, in-depth interviews, documentation and literature. This study will also explain the issue of innovation and adoption that have been done by Mandar fishermen and Madura Kangean, and seen how the interactions they have done in the sea and on land. The results show that the Mandar and Madura Kangean fishermen have had many innovations in their fishing gear and boats. These innovations do not only come from their own but also from the influence of fishing outside their territory. Some of the Mandar and Madura Kangean fishermen have also adopted negative methodes that impact themselves and other fishermen. The adoption is what emits the internal conflict in the Kangean Islands region, particularly the Sapeken district. The problems which occur in their internal as well as those coming from outside their region turn worst. However, I have not found the ethnic conflict between the Madurese Kangean and Mandar, the conflict in the District of Sapeken Kangean Islands are some fishermen who still use bombs and petisida to catch fish in sea areas. Other conflicts arise from fishermen of Central Java and East Java who enter the region of Kangean Islands by Peursen boat or trawling, which affects traditional fisherment negatively. Keywords: Mandar Fishermen, Madura Kangean Fishermen, Interaction, Technologcal Innovation, Adaptation Strategy.

Kata Kunci : Nelayan Mandar, Nelayan Madura Kangean, Interaksi, Inovasi Teknologi, Strategi Adaptasi.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.