KONSTRUKSI IDENTITAS PUNK MUSLIM DALAM PROGRAM “ZERO TO HERO†DI METRO TV
Nisa Imawati Hidayat, Dr. Ratna Noviani, M.Si.
2014 | Tesis | S2 Kajian Budaya dan MediaSubkultur Punk yang selalu diidentikan dengan stereotipe negatif menjadi menarik ketika ditayangkan oleh Metro TV melalui program dokumenter berjudul “Zero To Hero†dengan judul episode “Cahaya Hati†yang berisi diskursus baru tentang Punk, yaitu Punk Muslim. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis peran media dalam melakukan konstruksi identitas Punk yang bertransformasi menjadi Punk Muslim serta menganalisis sejauh mana konstruksi mengenai “hero†dalam transformasi identitas Punk pada program dokumenter ini dilakukan dengan metode analisis multimodal Kress dan Van Leeuwen. Hasilnya kemudian ditemukan beberapa hal, yang pertama, diskursus konstruksi identitas Punk sebelum bertransformasi menjadi Punk Muslim yang ditampilkan oleh media sangat timpang, sarat akan eksploitasi kaum proletar dan memojokkan citra Punk sehingga justru makin melanggengkan marjinalisasi dan eksklusi mereka dari kekuasaan. Akibatnya, suguhan visual dalam program dokumenter ini semakin menjerumuskan komunitas Punk masuk dalam kategorisasi “zero†atau masyarakat tanpa nilai. Yang kedua, tayangan ini juga sangat ideologis dan politis karena media melakukan komparasi dan dikotomis baik versus buruk antara komunitas Punk dan komunitas Punk Muslim. Komunitas Punk diperlihatkan minim modalitas sedangkan komunitas Punk Muslim diperlihatkan mengalami perubahan dan peningkatan modalitas. Namun demikian, keduanya sama-sama mengalami kekerasan simbolik karena disatu sisi komunitas Punk semakin terjerumuskan dalam stereotipe negatif sedangkan komunitas Punk Muslim diperlihatkan hanya selangkah lebih baik daripada komunitas Punk karena komunitas Punk Muslim dianggap hanya sebagai batu loncatan sebelum menjadi masyarakat normal pada umumnya. Yang ketiga, dalam teks dokumenter ini, ternyata terdapat dua sosok “hero†yaitu “hero†Punk Muslim dan “superhero†Ahmad Zaki sebagai ‘pembina’ komunitas Punk Muslim yang meneguhkan dominasi kekuasaannya terhadap komunitas Punk Muslim. Selain itu, media juga melakukan konstruksi identitas dengan menciptakan, membentuk, mendekonstruksi karakter “hero†dan “superhero†baru yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat berdasarkan sifat dan sikap yang ditunjukkan oleh “hero†dan “superhero†dalam tayangan dokumenter â€Zero To Hero†yaitu pahlawan yang memiliki karakter relijius, intelek, cinta keluarga, memiliki etos kerja keras, berjiwa sosial, ekspert dalam berbagai bidang serta eksis di masyarakat. Pada akhirnya, konten heroisme dalam tayangan ini hanyalah menjadi character business yang dieksploitasi dan hanya dijadikan ajang komersialisasi bagi media televisi. Kata Kunci: Konstruksi Identitas, Punk, Punk Muslim, Hero
Punk subculture, usually synonymous with negative stereotypes, has recently been broadcasted by Metro TV in a program titled \\"Zero To Hero\\" with an episode titled \\"Heart of Light\\". This study is then aimed to analyze both the role of media in constructing the identity of Punk transforming into Moslem Punk and the construction of the \\"hero\\" identity in that subculture group by using multimodal analysis method of Kress and Van Leeuwen’s semiotics. The results then showed how the discourse of the identity construction of Punk before transforming into Moslem is so bias, full of exploitation of proletariat, and discrediting the image of Punk. It even seems more to perpetuate their marginalization and exclusion. As a result, the Punk community was visually plunged further into \\"zero\\" categorization or society without values. Secondly, this show makes dichotomy of good versus bad between the Punk community and the Moslem Punk community ideologically and politically. In one side, the Punk community depicted only has minimal modality, while the Moslem Punk community has successfully changed and improved their modalities. However, both actually got symbolic violence because the Punk community was plunged into negative stereotypes, while the Moslem Punk community was considered only as a stepping stone before becoming a normal society in general. Thirdly, there are two figures of \\"hero\\" constructed in this show, \\"hero\\" referring to the Moslem Punk and \\"superhero\\" referring to Ahmad Zaki as the 'builder' of the Moslem Punk community that affirms his power dominance over the Moslem Punk community. Fourthly, the construction of identity shown involves creating, shaping, and deconstructing the characters of \\"hero\\" and \\"superhero\\" tailored to the needs of a new society, i.e. the hero is supposed to have religious character, intelligence, family love, hard work ethic, social minded orientation, expertise in various fields, as well as existence in society. In the end, the content of heroism in this program only exposes character business exploited and used as a platform of commercialization. Keywords: Identity Construction, Punk, Moslem Punk, Hero
Kata Kunci : Konstruksi Identitas, Punk, Punk Muslim, Hero