PENGEMBANGAN PRODUK MI IRIS DENGAN PENAMBAHAN WORTEL MENGGUNAKAN KONSEP KANSEI ENGINEERING DAN METODE VALUE ENGINEERING (Studi Kasus di Industri Rumah Tangga Mi Iris, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul)

JALMI SULISTYORINI, Dr. Mirwan Ushada, S.T.P. M.App. Life.Sc.

2014 | Skripsi | TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

Pemerintah giat menggalakkan program diversifikasi pangan guna mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap konsumsi beras. Singkong merupakan tanaman umbi berkabohidrat tinggi yang dapat dijadikan pengganti beras. Mi iris sebagai produk pangan lokal Kecamatan Pundong yang berbahan baku tepung singkong mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai produk diversifikasi pangan. Agar mampu bersaing produk lokal ini harus mempunyai suatu nilai tambah. Oleh karena itu dilakukan pengembangan produk mi iris dengan penambahan wortel. Penelitian ini menggunakan metode Value Engineering berbasis konsep Kansei Engineering. Metode ini terdiri dari lima tahapan yaitu 1) Tahap informasi yaitu dengan mengumpulkan dan mengolah Kansei word guna mengidentifikasi atribut mutu berdasarkan kebutuhan konsumen; 2) Tahap kreatif guna mencari alternatif konsep pengembangan hingga pembuatan prototype produk berdasarkan diagram FAST (Function Analysis and System Technique); 3) Tahap analisa guna menentukan alternative konsep terbaik dengan metode zero one dan penentuan value produk; 4) Tahap pengembangan dengan menganalisis kelebihan dan kekurangan konsep terpilih dengan analisis proksimat, pengukuran kekerasan dan kuat tarik, serta pengukuran warna; 5) Tahap rekomendasi dengan memberikan saran pengembangan produk. Hasil prototype konsep mi iris dengan penambahan wortel dengan value tertinggi yaitu 0.476 diperoleh oleh konsep 2 yaitu mi iris dengan penambahan wortel tipe imperator dengan panjang 5 cm. Konsep 2 memiliki nilai skor performansi 2861 serta biaya produksi Rp. 6.010,00.

The government actively promotes food diversification program in order to reduce society’s dependency on rice consumption. Cassava is high carbohydrate root crops which can be used as a substitute of rice. Mi iris as a local food product from Kecamatan Pundong with cassava flour as the raw material has a potential to develop as a food diversification product. In order to compete this local product must have some value added. Therefore product development of added carrot mi iris was done. This research used Value Engineering method based on Kansei Engineering concept. This method consists of five stages : 1) Information stage to collected and process Kansei word in order to identified quality attributes based on consumer’s needs; 2) Creative stage to search for alternative of concept development and product’s prototype making based on FAST (Function Analysis and System Technique) diagram; 3) Analysis stage to determine the best alternative product concept using zero one method and value added product measurement; 4) Development stage by analyzing the advantage and disadvantage of chosen product using proximate analysis, hardness and tensile strength measurement, and color measurement; 5) Recommendation stage by giving suggestions for further product development. The result of concept prototype mi iris with carrots added by the best value 0.476 is obtained by concept 2 that is mi iris with imperator carrot added and the length of 5 cm. Concept 2 has performance score 2861 and cost production of Rp.6.010,00.

Kata Kunci : mi iris, pengembangan produk, Value Engineering, Kansei Engineering