Laporkan Masalah

PEMODELAN SPASIAL PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN AKIBAT GENANG PASANG AIR LAUT DI KECAMATAN ASEMROWO, KOTA SURABAYA

Widiyanto Hari S.W., Prof. Dr. Sunarto, MS.

2014 | Tesis | S2 Ilmu Lingkungan

Kecamatan Asemrowo memiliki perkembangan yang stagnan karena adanya pengaruh dari genang pasang air laut yang mengakibatkan penurunan nilai lahan (RDTRK UP Tambak Osowilangun, 2007). Penurunan nilai lahan berpengaruh pada kurang diminatinya lahan di Kecamatan Asemrowo. Kondisi struktur dan mofologi kota yang stagnan berpotensi untuk berubah karena adanya pembangunan pusat pertumbuhan baru yaitu Pelabuhan Teluk Lamong (Pelindo III). Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk memprediksi penggunaan lahan ke depan dengan mengakomodasikan faktor penghambat berupa genang pasang air laut dan faktor pendorong (Pelabuhan Pelindo III) menggunakan metode Markov – cellular automata. Markov- cellular automata adalah salah satu jenis kecerdasan buatan dengan dasar perhitungan iterasi pada data raster. Iterasi tersebut dilakukan pada data raster probabilitas perubahan penggunaan lahan yang diformulasikan dari multi-faktor pendorong perubahan penggunaan lahan dan penghambat perubahan penggunaan lahan. Jumlah piksel yang menjadi acuan dalam proses iterasi dianalisis dengan menggunaan analisis Markov. Dalam merumuskan peta probabilitas perubahan penggunaan lahan digunakan metode regresi logistik dan jaringan saraf tiruan. Tahun akhir prediksi penggunan lahan adalah 2030. Hasil penelitian menunjukkan genang pasang air laut memiliki korelasi positif terhadap perubahan penggunaan lahan menjadi industri pergudangan, permukiman desa, dan tambak yaitu sebesar 21%, 20% dan 22%. Pelabuhan rencana yaitu Pelabuhan Teluk Lamong memiliki korelasi positif terhadap perubahan penggunaan menjadi permukiman kota dan industri pergudangan yaitu sebesar 61% dan 42%. Berdasarkan peta prediksi penggunaan lahan 2030 teridentifikasi penambahan ataupun pengurangan luas pada setiap kelas penggunaan lahan. Penggunaan lahan yang mengalami pertambahan luas adalah fasilitas perkotaan (2.348 m²), industri dan pergudangan (2.379.720 m²), perdagangan dan jasa (227.709 m²), permukiman desa (19.480 m²) dan penggunaan lahan yang mengalami penurunan luas adalah permukiman kota (271.054 m²), RTH (167 m²), semak belukar (1.507.690 m²) dan tambak (848.044 m²).

Asemrowo District has stagnant growth due to the influence of the tide inundation resulting a decreasing value of the land (RDTRK UP Tambak Osowilangun, 2007. The decreasing of land value in Asemrowo District causing lost interest of land in Asemrowo District. Stagnant condition of structure and city morphology is potential to change due to development of a new growth center such Teluk Lamong Port (Pelindo III). Based on what those problems, this research aims to predict future land use that accommodate inhibiting factor such as tidal inundation and also the driving force (Pelabuhan Pelindo III) using Markov methods – cellular automata. Markov- cellular automata is one of many kinds of artificial intelligence using the iteration calculation on a raster data as its basic. Iteration which is conducted on raster data of land use conversion is formulated from multi driving factor of land use change and multi constraint factor of land use conversion. The amount of pixels used on the iteration process is analyzed by using Markov analysis. In formulating land use change probability maps, logistic regression method and artificial neural network is used. In this research the final year prediction is the year of 2030. Tidal inundation has a positive correlation towards the land use conversion to industry and warehousing, rural settlement, and ponds by 21%, 20%, and 22%. The Port of plan Teluk Lamong Port has a positive correlation on land use conversion to become urban settlement, industry and warehousing by 61% and 42% in Asemrowo District. Based on 2030 land use change prediction map, it has been identified extensive addition or subtraction on each class of land use. The land use that experience space addition are urban facility (2.348 m2), industrial and warehousing (2.379.720 m2), trading and services (227.709 m2), rural settlement (19.480 m2) and the decreasing space of land use are experienced by urban settlement (271.054 m²), RTH (167 m²), scrubs (1.507.690 m²) dan ponds (848.044 m²).

Kata Kunci : Markov, Cellular Automata, Perubahan Penggunaan Lahan, Penggunaan Lahan


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.