PENTINGNYA FAMILIARITAS: STUDI MENGENAI BAGAIMANA MULTITASKING DAPAT DILAKUKAN DAN DIPELAJARI
Wisnu Wiradhany, Dr. Neila Ramdhani, M.Si., M.Ed.
2014 | Tesis | S2 PsikologiTeori Beban Kognitif (TBK) menjelaskan bagaimana tugas-tugas yang telah dikenali sebelumnya lebih mudah diselesaikan karena melibatkan fungsi memori jangka pendek yang lebih rendah. Studi ini bertujuan mengeksplorasi peran dari familiaritas tugas dalam multitasking: mengapa tugas yang belum dikenal lebih sulit untuk disambikan dengan tugas lain, dan apakah multitasking dapat dilatih atau dipelajari melalui paparan secara konsisten terhadap lingkungan atau kondisi yang mengharuskan dilakukannya multitasking. Menggunakan desain kuasi-eksperimental dengan kemampuan pemahaman bacaan sebagai dasar penilaian, hasil studi ini menunjukkan bahwa subjek yang mengerjakan soal yang familiar menunjukkan skor kemampuan pemahaman bacaan yang lebih tinggi (F(1,86) =10.317; p≤.05), subjek yang melakukan multitasking tidak menunjukkan skor kemampuan pemahaman bacaan yang berbeda dengan subjek dalam kondisi kontrol dan background (F(2,86) =.456; p>.05), dan tidak terdapat efek interaksi antara multitasking dan familiaritas tugas yang mempengaruhi skor kemampuan pemahaman bacaan subjek. (F(2,86)=2,316; p>0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa tugas yang familiar dapat disambikan dengan tugas lain dalam multitasking. Namun, hasil studi kedua menunjukkan bahwa tingginya akses internet tidak berkontribusi secara signifikan terhadap skor kemampuan pemahaman bacaan subjek dalam seluruh kondisi (F(1,86)=.001; p>.05 and F(1,86)=.3; p>.05), mengindikasikan bahwa paparan yang tinggi terhadap lingkungan multitasking tidak cukup untuk melatih kemampuan multitasking. Sering menggunakan internet tidak sama dengan ahli menggunakan internet.
Cognitive Load Theory (CLT) explained how familiar task is easier to finish for its low utilization of short-term memory. This study aims to discover the role of task familiarity in multitasking: why novel task is harder to multitask with other, and whether if multitasking can be trained or learned by high exposure to multitasking condition. Using quasi-experimental design with reading comprehension skill as benchmark, the results show that subjects doing familiar task showed better reading comprehension skill (F (1,86) =10.317; p≤.05), subjects who multitask showed no significant difference in reading comprehension skills with subjects in control and background condition (F(2,86) =.456; p>.05), and there are no interaction effect between multitasking condition and task familiarity with regard to reading comprehension skill (F (2,86) =2.612; p>.05), suggesting that familiar task can be multitasked better than novel task in multitasking environment. However, the results also showed that internet accesses have no significant contribution in subject’s reading comprehension skills in all condition (F(1,86)=.001; p>.05 and F(1,86)=.3; p>.05). This indicates that high exposure to internet access is not sufficient for individual to train their multitasking skill: frequent internet user doesn’t necessarily means expert internet user.
Kata Kunci : Familiaritas Tugas, Teori Beban Kognitif, Multitasking, Generasi Net,