PENGEMBANGAN MODEL MATEMATIKA UNTUK PENJADWALAN PENGIRIMAN PASOKAN BAHAN BAKU PADA STRATEGI MULTI-SUPPLIER
ANGGITA VIRGIANA PRASETYORINI, M. Kusumawan Herliansyah, ST., MT., Ph.D.
2014 | Skripsi | TEKNIK INDUSTRIDalam rangka untuk meningkatkan daya saing, sebuah perusahaan dituntut untuk dapat memenuhi kepuasan pelanggan dengan memenuhi permintaan pelanggan dengan tepat, baik dari segi kualitas, kuantitas, maupun waktu pengiriman. Untuk itu, bagian supply chain dari perusahaan turut memberikan kontribusi dengan cara melakukan pengendalian inventory. Seiring dengan perkembangan dunia industri, strategi perusahaan untuk memenuhi bahan baku pun turut berkembang, dari strategi single-supplier menjadi strategi multi-supplier. Dalam penerapan strategi multi-supplier, masalah yang akan dihadapi perusahaan adalah dalam menentukan porsi pemesanan untuk masing-masing supplier dan merencanakan waktu kedatangan serta kuantitas bahan baku pada setiap pengiriman dari setiap supplier. Masalah ini menjadi semakin kompleks dengan adanya perbedaan parameter dari setiap supplier, serta batasan dari perusahaan. Untuk itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melakukan optimasi batas minimal inventory bahan baku untuk menghindari terjadinya stockout, serta melakukan pengembangan model matematika untuk menentukan waktu kedatangan dan kuantitas pengiriman dari setiap supplier. Pada penelitian ini, objek penelitian yang digunakan adalah PT Sarihusada Generasi Mahardhika sebagai perusahaan yang menerapkan strategi multi-supplier. Penelitian dilakukan dengan mengembangkan model matematika untuk menentukan waktu kedatangan dan kuantitas pengiriman pasokan bahan baku dari setiap supplier, yang bertujuan untuk meminimumkan biaya inventory, dengan mempertimbangkan parameter supplier dan batasan perusahaan. Model matematika tersebut kemudian dituangkan dalam logika software LINGO 9.0 dan dilakukan verifikasi dan validasi, sehingga dapat digunakan untuk mengoptimasi tingkat safety time dan mendapatkan hasil penjadwalan yang meminimumkan biaya inventory. Hasil optimasi menunjukkan bahwa tingkat safety time optimal untuk bahan baku A, B, dan C adalah 10, 11, dan 10 hari. Untuk hasil penjadwalan, didapatkan biaya inventory Rp 921,125,869,823.35 untuk bahan baku A, Rp 145,401,633,136.82 untuk bahan baku B, dan Rp 566,216,302,570.24 untuk bahan baku C. Dari penelitian yang dilakukan, telah didapatkan tingkat safety time optimal bahan baku dengan mempertimbangkan fluktuasi demand dan lead time pengiriman deterministik. Selain itu, penelitian yang dilakukan juga telah mengembangkan model matematika untuk menentukan waktu kedatangan dan kuantitas pengiriman untuk strategi multi-supplier, dengan memperhatikan parameter supplier dan batasan perusahaan.
In order to increase the competitiveness, a company has to fill the customer’s satisfaction by meeting the demand properly, including the quality, the quantity, and the time. For this purpose, supply chain department gives the contribution by controlling the inventory. Going along with the development of the industry, the strategy of the company in looking for raw material is also developed, by changing from single-supplier into multi-supplier strategy. In multi-supplier strategy, the problems are about determining the order portion for each supplier and scheduling and determining the quantity of the order. The problems become more complex because of the different parameters of each supplier, such as the lead time, quantity of order, and lot size of each order, and the constraint of the company, such as warehouse capacity and minimum inventory. So, the purposes of this research are to evaluate the minimum inventory level in order to avoid the stock out and to develop mathematical model to determine the time and quantity of the order from each supplier. In this research, PT Sarihusada Generasi Mahardhika, as a company using multi-supplier strategy, is become the object. The research is done by developing mathematical model to determine the time and quantity of the order, in order to minimize the inventory cost, by considering the parameters value of each supplier and the constraints of company. The model was transformed using software LINGO 9.0. The verified and validated model is used to optimize the level of safety time and schedule the order to get the minimum inventory cost. The optimization gives the result that the level of safety time for raw material A, B, and C are 10, 11, and 10 days. For the schedule of the order, the inventory cost for raw material A is Rp 921,125,869,823.35, for raw material B is Rp 145,401,633,136.82, and for raw material C is Rp 566,216,302,570.24. Based on this research, it has got the optimum safety time of each raw material, considering the fluctuation of demand and deterministic shipping lead time. This research also has developed a mathematical model to determine the arrival time and quantity of the order in multi-supplier strategy, considering the parameters of each supplier and the contraints of the company.
Kata Kunci : inventory, multi-supplier, model matematika, biaya inventory, safety time, waktu kedatangan, kuantitas pengiriman