HUBUNGAN RIWAYAT KONSUMSI SAYUR, BUAH, DAN SUSU DENGAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI YANG MENGIKUTI POSYANDU LANSIA DI DESA PURWOMARTANI, KALASAN, SLEMAN
ISTI QONAATUN, Herni Astuti, DCN., M.Kes.
2014 | Skripsi | GIZI KESEHATANLatar Belakang: Angka harapan hidup penduduk Indonesia beberapa tahun mendatang akan mengalami peningkatan cukup signifikan, yaitu dari 69 tahun menjadi 73,7 tahun. Meningkatnya populasi penduduk usia lanjut ini menjadi tantangan tersendiri dalam bidang kesehatan. Proses penuaan (aging) diiringi dengan meningkatnya risiko timbulnya berbagai macam penyakit, termasuk penyakit degeneratif, salah satunya adalah hipertensi. Salah satu perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan untuk mengontrol tekanan darah adalah penerapan pola makan yang baik, tinggi konsumsi sayur, buah, dan susu. Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan riwayat konsumsi sayur, buah, dan susu dengan tekanan darah pada lansia hipertensi yang mengikuti posyandu lansia di Desa Purwomartani, Kalasan, Sleman. Metode Penelitian: Penelitian dilakukan secara retrospektif dengan desain penelitian cross sectional. Responden berjumlah 70 orang dengan usia ≥60 tahun yang aktif mengikuti kegiatan posyandu lansia di 13 dusun yang ada di Desa Purwomartani. Data sekunder yang dikumpulkan adalah data mengenai nama, umur, dan tekanan darah lansia pada bulan Januari 2014. Data primer yang diambil adalah data mengenai identitas responden, data kesehatan, tekanan darah responden, serta data riwayat konsumsi sayur, buah, dan susu. Pengambilan data primer dilakukan oleh enumerator terlatih. Analisis data terdiri dari analisis univariat dan analisis bivariat. Analisis bivariat yang digunakan adalah uji chi-square dan uji fisher. Hasil: Hasil uji bivariat antara riwayat konsumsi sayur dengan tekanan darah menunjukkan nilai p=0,972. Riwayat konsumsi tahu tempe dengan tekanan darah memiliki nilai p=0,104. Riwayat konsumsi buah dengan tekanan darah memiliki nilai p=0,198. Riwayat konsumsi susu dengan tekanan darah memiliki nilai p=0,790. Kesimpulan: Tidak ada hubungan yang bermakna antara tingginya jumlah konsumsi sayur, tahu tempe, buah, dan susu dengan tekanan darah pada lansia hipertensi yang mengikuti posyandu lansia di Desa Purwomartani, Kalasan, Sleman
Background: In the next few years, the average life expectacy of Indonesian people will increase significantly from 69 years old become 73,7 years old. The increase of this elderly population become a new challenge in health care. Aging process will following by increasing risk of many disease, include degenerative disease, such as hypertension. Increasing consumption of vegetables, fruits, and milk is one of the solution in healthy lifestyle to control the blood pressure. Objective: To investigate the relationship between history consumption of vegetables, fruits, and milk with blood pressure in elderly hypertension that following elderly-integrated service post at Purwomartani, Kalasan, Sleman. Method: Retrospective study with cross sectional design used in this study. Subjects were 70 people aged ≥60 years old from 13 elderly-integrated service post at Purwomartani. Data obtained by interview and two times examination of blood pressure. Data were analyzed with chi-square and fisher test. Result: There was no significant association between high consumption of vegetables with blood pressure (p=0,972). There was no significant association between high consumption of tofu and tempe with blood pressure (p=0,104). There was no significant association between high consumption of fruits with blood pressure (p=0,198). And there was no significant association between high consumption of milk with blood pressure (p=0,790). Conclusion: There were no significant association between vegetables, tofu tempe, fruits, and milk with blood pressure in elderly-integrated service post at Purwomartani, Kalasan, Sleman.
Kata Kunci : tekanan darah, riwayat konsumsi, lansia hipertensi, DASH diet