Laporkan Masalah

AKURASI PEMERIKSAAN ULTRASONOGRAFI UNTUK DETEKSI CAIRAN PADA PENDERITA SINUSITIS MAKSILARIS

DR.EVI CHRISTINA LINGGA, dr. Edy Moeljono, SpRad (K) RA.

2014 | Tesis | S2 Ked.Klinik/MS-PPDS

Pendahuluan Sinusitis merupakan salah satu masalah utama kesehatan masyarakat yang dengan kecurigaan saja sudah langsung diterapi medikamentosa yang membutuhkan biaya cukup besar. Sinusitis maksilaris merupakan masalah yang paling banyak di antara inflamasi sinus paranasal. Foto sinus paranasal kurang dalam memberikan informasi tentang sinusitis selain juga memberikan beban radiasi terhadap pasien. USG sinus diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih terhadap penentuan sinusitis maksilaris. Keunggulan terbesar USG adalah tidak adanya paparan radiasi dan ketersediaan alat luas, aman, cepat, bebas nyeri serta non invasif untuk mendeteksi sekret di sinus maksilaris. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai akurasi, sensitivitas dan spesifitas pemeriksaan ultrasonografi untuk mendeteksi cairan pada penderita sinusitis maksilaris. Bahan dan metode Metode penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan jenis penelitian uji diagnostik pada 60 sinus maksilaris. Pasien sinusitis maksilaris yang akan dilakukan pemeriksaan USG sinus maksilaris adalah pasien yang dikirim oleh klinisi bagian THT dengan diagnosis rhinosinusitis dan memenuhi kr iteria inklusi dan eksklusi. Sebagai referensi standarnya adalah CT Scan. Data USG sinus maksilaris dan hasil CT Scan dibuat tabel 2x2 kemudian dilakukan uji validitas. Pemeriksaan USG sinus maksilaris dan CT Scan SPN dilakukan di Instalasi Radiologi RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta. Hasil Deteksi cairan di sinus maksilaris dengan pemeriksaan USG dibandingkan dengan referensi standar yaitu CT Scan memiliki sensitivitas 75%; spesifitas 92,8%; nilai duga positif 85,7% ; nilai duga negatif 76,5%; rasio kemungkinan positif 10,7; rasio kemungkinan negatif 0,27 dan akurasi 83, 3%. Terdapat perbedaan sensitivitas dan akurasi pada pemeriksaan USG sinus maksilaris yang berisi cairan ≤ 50% dan > 50% dimana sensitivitas dan akurasi pada cairan > 50% lebih tinggi dibanding cairan ≤ 50%. xiii Kesimpulan Dari hasil yang didapatkan maka USG diharapkan dapat memberi kontribusi diagnosis dan evaluasi untuk pemeriksaan pasien dengan klinis sinusitis maksilaris terutama dalam deteksi cairan.

Sinusitis merupakan salah satu masalah utama kesehatan masyarakat yang dengan kecurigaan saja sudah langsung diterapi medikamentosa yang membutuhkan biaya cukup besar. Sinusitis maksilaris merupakan masalah yang paling banyak di antara inflamasi sinus paranasal. Foto sinus paranasal kurang dalam memberikan informasi tentang sinusitis selain juga memberikan beban radiasi terhadap pasien. USG sinus diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih terhadap penentuan sinusitis maksilaris. Keunggulan terbesar USG adalah tidak adanya paparan radiasi dan ketersediaan alat luas, aman, cepat, bebas nyeri serta non invasif untuk mendeteksi sekret di sinus maksilaris. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai akurasi, sensitivitas dan spesifitas pemeriksaan ultrasonografi untuk mendeteksi cairan pada penderita sinusitis maksilaris. Bahan dan metode. Metode penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan jenis penelitian uji diagnostik pada 60 sinus maksilaris. Pasien sinusitis maksilaris yang akan dilakukan pemeriksaan USG sinus maksilaris adalah pasien yang dikirim oleh klinisi bagian THT dengan diagnosis rhinosinusitis dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Sebagai referensi standarnya adalah CT Scan. Data USG sinus maksilaris dan hasil CT Scan dibuat tabel 2x2 kemudian dilakukan uji validitas. Pemeriksaan USG sinus maksilaris dan CT Scan SPN dilakukan di Instalasi Radiologi RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta. Hasil. Deteksi cairan di sinus maksilaris dengan pemeriksaan USG dibandingkan dengan referensi standar yaitu CT Scan memiliki sensitivitas 75%; spesifitas 92,8%; nilai duga positif 85,7% ; nilai duga negatif 76,5%; rasio kemungkinan positif 10,7; rasio kemungkinan negatif 0,27 dan akurasi 83, 3%. Terdapat perbedaan sensitivitas dan akurasi pada pemeriksaan USG sinus maksilaris yang berisi cairan ≤ 50% dan > 50% dimana sensitivitas dan akurasi pada cairan > 50% lebih tinggi dibanding cairan ≤ 50%. Kesimpulan. Dari hasil yang didapatkan maka USG diharapkan dapat memberi kontribusi diagnosis dan evaluasi untuk pemeriksaan pasien dengan klinis sinusitis maksilaris terutama dalam deteksi cairan

Kata Kunci : Diagnostik, sinusitis maksilaris, USG sinus maksilaris, back wall echo


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.